News
Rabu, 20 Juli 2022 - 14:07 WIB

Glock 17 Senjata Jenderal, Kok Dipakai Bharada E Tembak Brigadir J?

Abu Nadzib  /  Chelin Indra Sushmita  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi senjata api Glock. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Pistol jenis Glock 17 yang diduga dipakai Bharada E menembak Brigadir J hingga tewas di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Pol Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022), menimbulkan tanda tanya.

Praktisi hukum asal Kota Solo, Muhammad Taufiq, menyebut pistol itu merupakan senjata modern yang hanya dipakai perwira, baik Polri maupun TNI.

Advertisement

Taufiq menyangsikan pemilik senjata tersebut adalah Bharada E yang disebut sebagai salah satu penembak jitu.

“Saya ingatkan ada Peraturan Kapolri soal penggunaan senpi. Tidak mungkin seorang bharada punya Glock 17,” katanya.

Advertisement

“Saya ingatkan ada Peraturan Kapolri soal penggunaan senpi. Tidak mungkin seorang bharada punya Glock 17,” katanya.

Dia menambahkan senjata Glock 17 buatan Austria itu tidak mungkin dipakai seorang prajurit seperti Bharada E.

“Glock buatan Austria itu yang memakai itu tingkatnya perwira. Lima tahun lalu saja yang memakai kapten/AKP, kalau sekarang mungkin kompol atau mayor,” sambung dia.

Advertisement

Harga senjata api tersebut berkisar di atas Rp100 juta. Jadi, tidak mungkin senjata semacam itu dipakai seorang Bharada.

“Harganya di atas Rp100 juta, jadi tidak mungkin dipakai bharada, siapapun bharadanya,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, pihak keluarga mencurigai adanya upaya pembunuhan berencana di balik kematian Brigadir J. Keluarga pun melayangkan laporan ke Bareskrim Polri diwakili tim kuasa hukum dengan koordinator Komaruddin Simanjuntak.

Advertisement

Baca juga : Buntut Tewasnya Brigadir J, #TangkapFerdySambo Trending Twitter

Asumsi itu berlandaskan sejumlah kejanggalan yang ditemukan di balik kematian prajurit Polri asal Jambi. Komaruddin menyebut kemungkinan besar Brigadir J disiksa beberapa orang sebelum dibunuh dan ditembak Bharada E dengan pistol Glock 17.

Keluarga melihat kondisi jasad Brigadir J mengenaskan dan penuh luka yang tidak wajar jika hanya berasal dari penembakan. Pasalnya ada luka lebam dan sayatan di bagian pelipis, dagu, mata, dan bibir. Ada juga lebam di bagian perut dan kaki. Bahkan bagian rahang dan bahu ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif itu nyaris remuk.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif