News
Minggu, 26 Januari 2014 - 21:28 WIB

Geng Motor Bantul Serang Wisatawan, 2 Kena Sabetan Pedang

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi geng motor (Dok/JIBI)

Solopos.com, BANTUL – Aksi geng motor di wilayah Bantul, Minggu (26/1/2014) sekitar pukul 02.30 wib dini hari meresahkan wisatawan. Aksi sadis geng motor menyerang rombongan pemuda bersepeda motor yang hendak berwisata ke Pantai Parangtritis.

Dua korban rombongan wisatawan mengalami luka sabetan pedang di bagian punggung dan masih dirawat instensif di Rumah Sakit Rahma Husada Jetis Bantul.

Advertisement

Informasi berhasil dihimpun JIBI/Harian Jogja menyebutkan aksi komplotan geng motor tidak diketahui awal mulanya bertindak sadis. Rombongan tujuan Pantai Parangtritis ini berpapasan dengan genk motor yang melaju kencang dari arah selatan.

Tidak berselang lama saling perpapasan, komplotan dari arah selatan berjumlah sekitar 20 laki-laki berboncengan dan tidak dikenal identitasnya langsung berbalik arah melakukan pengejaran rombongan berangkat dari Karangwaru, Tegalrejo, Jogja.

Rombongan wisatawan berbonengan ini pun kalang kabut setelah mengetahui di kejar komplotan sepeda motor membawa senjata tajam dan bekas gir. Rombongan langsung memacu laju sepeda motor ke arah selatan.

Advertisement

Namun apes, sesampainya melintas SPBD Patalan, tepatnya di Dusun Bobok, rombongan wisatawan Karangwaru ini dihentikan paksa oleh komplotan genk motor dengan cara menendang laju sepeda motor.

Salah satu korban bernama Adi Prasetyo, 17, warga Karangwaru Rt 02 Tegalrejo Jogja tersungkur dari sepeda motor yang dikendarai dan menyebabkan luka patah tulang bagian kaki.

Masih tak puas aksinya membuat cidera korban, rombongan komplotan sepeda motor lain juga dengan sadis menyerang dua korban lain. Reza Septiawan warga Karangwaru Tegalrejo Jogja dan Radian Lingga warga Rajek, Tirtoadi, Mlati, Sleman menjadi korban bacokan senjata tajam bagian pungung kiri oleh komplotan beraksi tanpa sebab ini.

Advertisement

Adi salah satu korban keganasan geng motor mengaku tidak tahu menahu kesalahan dilakukan bersama rombongan hingga memancing emosi rombongan genk motor yang semula berpapasan.

“Tiba-tiba mengejar dan menyerang kami,” ujar korban mamsih dalam perawatan RS Rahma Husada.

Senada diungkapkan Heri, saksi warga sekitar yang mengetahui adanya keributan di jalan raya. Hanya saja, Heri juga tidak bisa mengidentifikasi para pelaku yang diprediksi rata-tara genk motor masih berusia pelajar SMA. “Lihat ada keributan kami datang mereka langsung bubar,” singkatnya.

Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Mohamad Kasim Akbar Bantilan dikonfirmasi terpisah mengaku belum bisa mengidentifikasi pelaku peristiwa sadis tersebut. Kini, pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan Polsek Jetis untuk mendalami kasus tersebut. Saat ini kasus itu masih dalam penyelidikan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif