News
Rabu, 13 September 2023 - 13:55 WIB

Gempa M 5,1 Laut Jawa Dekat Jepara akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia

Newswire  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tangkapan layar - Peta pusat gempa M5,1 di barat laut Jepara, Jawa Tengah, Rabu (13/9/2023). (ANTARA/HO-BMKG)

Solopos.com, JEPARA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa bumi di wilayah utara Jawa Tengah, Laut Jawa berkekuatan magnitudo 5,1 pada Rabu (13/9/2023) siang, akibat adanya aktivitas tarikan extensional Lempeng Indo-Australia ke bawah pengaruh gaya gravitasi.  

“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam (deep focus) akibat adanya aktivitas slab pull atau tarikan extensional Lempeng Indo-Australia ke bawah pengaruh gaya gravitasi,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Rabu, dilansir Antara.

Advertisement

Ia mengatakan episentrum gempa bumi terletak pada koordinat 6,02 lintang selatan dan 110,09 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 90 km arah barat laut Jepara, Jawa Tengah pada kedalaman 666 km.

Daryono mengemukakan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa yang terjadi pada pukul 12.34.31 WIB itu memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).

Dalam analisis BMKG, Daryono juga memutakhirkan informasi gempa yang pada awalnya berkekuatan magnitudo 5,3 menjadi magnitudo 5,1.

Advertisement

Ia mengatakan berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Jepara dan Kendal dengan skala intensitas II MMI (modified mercally intensity), artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan juga menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” tuturnya.

Ia menyampaikan hingga pukul 12.50 WIB, hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Advertisement

Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tuturnya.

Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif