SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
<p><strong>Solopos.com, MATARAM</strong> — <a href="http://news.solopos.com/read/20180820/496/935112/gempa-susulan-di-lombok-masih-terjadi-hingga-senin-pagi" target="_blank" rel="noopener">Gempa berkekuatan 6,9 SR</a> yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), memicu munculnya percikan api dari tiang listrik. Akibatnya, percikan api ini menimbulkan kebakaran di Pulau Bungin, Kecamatan Alas, Sumbawa.</p><p>Kronologis kejadian kebakaran di Desa Pulau Bungin berasal dari api yang bersumber dari rumah warga Zaenal dengan alamat RT 04 RW 02 Dusun Tanjung, Desa Pulau Bungin. Saat terjadinya gempa, tembok rumah Zaenal roboh dan menimpa kabel listrik yang berada di luar rumahnya.</p><p>Saat itu juga. kabel yang putus mengeluarkan percikan api dan menyambar BBM solar dan bensin yang tumpah di dalam rumah. Salah seorang warga yang menjadi korban, Tison mengatakan, saat ini masyarakat memilih mengungsi di laut dengan menggunakan perahu pasca-<a href="http://news.solopos.com/read/20180820/496/935113/4-orang-meninggal-pascagempa-7-sr-di-lombok" target="_blank" rel="noopener">gempa dan kebakaran</a> itu.</p><p>"Sebanyak 26 rumah termasuk rumah saya jadi korban kebakaran semalam," ujar Tison saat dihubungi <em>Bisnis/JIBI</em> melalui pesan singkat, di Mataram, Senin (20/8/2018).</p><p>Humas Basarnas Mataram I Gusti Lanang Wiswananda mengatakan hingga saat ini belum tercatat adanya korban jiwa dalam <a href="http://news.solopos.com/read/20180820/496/935112/gempa-susulan-di-lombok-masih-terjadi-hingga-senin-pagi" target="_blank" rel="noopener">peristiwa tersebut</a>. Kerugian materil diperkirakan kerugian masyarakat yang rumahnya mengalami rusak berat sebanyak 18 orang sekitar Rp1 miliar, untuk rusak ringan sebanyak 6 orang sekitar Rp150 juta dan gudang penyimpanan alat nelayan sekitar Rp20 juta.</p>