News
Rabu, 10 Mei 2023 - 13:34 WIB

Gempa Dangkal Selat Sunda M 5,2 Akibat Sesar Aktif Terasa Sampai Jakarta

Newswire  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peta pusat gempa di wilayah Selat Sunda, Banten dengan magnitudo 5,2 pukul 11.24.49 WIB, Rabu (10/5/2023). (Tangkapan Layar/BMKG)

Solopos.com, JAKARTA — Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa bumi dangkal mengguncang wilayah Selat Sunda, Banten dengan Magnitudo 5,2 yang terasa sampai Jakarta, Rabu (10/5/2023) akibat adanya aktivitas sesar aktif.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, mengatakan episenter gempa bumi terletak di laut pada koordinat 6,49 lintang selatan dan 104,84 bujur timur pada jarak 84 km arah barat laut Sumur, Banten pada kedalaman 10 kilometer.

Advertisement

“Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif,” paparnya, mengutip Antara.

Ia menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

Advertisement

Ia menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

Hasil analisis BMKG, lanjutnya, menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,2.

Ia mengatakan gempa yang terjadi pada pukul 11.24.49 WIB di wilayah Selat Sunda itu berdampak dan dirasakan di daerah Pandeglang dengan skala intensitas III MMI (Modified Mercally Intensity), artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Advertisement

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya.

Hingga pukul 11.40 WIB, disampaikan, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Daryono mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Advertisement

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tuturnya.

Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

 

Advertisement

Sumber: Antara

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif