News
Senin, 30 Desember 2019 - 15:37 WIB

Gempa dan Tsunami Bisa Berulang, Ini yang Harus Dilakukan

Newswire  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi skala gempa bumi. (Solopos-dok)

Solopos.com, JAKARTA -- Masyarakat yang tinggal di wilayah yang memiliki potensi gempa diminta waspada dan menyiapkan mitigasi bencana yang diperlukan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengungkapkan gempa bumi di Halmahera Selatan dengan magnitudo 7,2 bisa menjadi pelajaran.

Advertisement

"Dengan kekuatan gempa cukup besar tetapi korban jiwa relatif sedikit," katanya dalam Kaleidoskop Bencana 2019 dan Outlook Bencana 2020 yang diadakan di Ruang Serba Guna Sutopo Purwo Nugroho Graha BNPB, Jakarta, Senin (30/12/2019).

Doni mengatakan gempa tersebut hanya menyebabkan 14 korban jiwa karena masyarakat setempat segera melakukan evakuasi dan penyelamatan diri saat gempa terjadi.

Advertisement

Doni mengatakan gempa tersebut hanya menyebabkan 14 korban jiwa karena masyarakat setempat segera melakukan evakuasi dan penyelamatan diri saat gempa terjadi.

Hanya dalam hitungan lima detik setelah gempa, masyarakat sudah keluar dari rumah sehingga korban jiwa akibat tertimpa reruntuhan sangat sedikit.

"Catatan Belanda terhadap kejadian gempa magnitudo 6,5 di Ambon pada 1899 yang menyebabkan 41 orang korban jiwa juga bisa menjadi pelajaran. Setelah gempa tersebut, tidak boleh ada lagi rumah dari batu karena pasti rusak akibat gempa. Yang ada adalah kearifan lokal berupa rumah bakancing (berkancing)," katanya.

Advertisement

Kejadian gempa di Sendai, Jepang, juga bisa menjadi pelajaran. Wilayah tersebut pernah diguncang gempa pada 1933 sehingga pemerintah setempat kemudian membangun infrastruktur mitigasi gempa.

"Namun, seorang ahli Jepang menyatakan generasi muda Jepang banyak yang lupa dengan kejadian bencana. Akibatnya, saat Sendai dilanda gempa lagi pada 2011, di tempat yang sama, masyarakat yang menjadi korban cukup banyak," katanya.

Baca pula: Wanita Tewas Diterkam Saat Mandi

Advertisement

Meskipun menyebut gempa dan tsunami adalah bencana yang berulang, Doni Monardo mengatakan hingga saat ini belum ada satu pun teknologi di dunia yang bisa memperkirakan kapan akan terjadi gempa.

"Karena itu, kita harus waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan serta mitigasi bencana," katanya.

 

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : BNPB Gempa Bumi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif