News
Minggu, 31 Desember 2023 - 16:42 WIB

Gempa Bumi M 5 Guncang Barat Daya Pangandaran, Ini Penyebabnya

Newswire  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tangkapan layar pusat gempa bumi tektonik yang mengguncang wilayah selatan Jawa Barat, Minggu (31/12/2023). (ANTARA/HO-BMKG)

Solopos.com, PANGANDARAN — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa tektonik yang mengguncang wilayah selatan Garut-Tasikmalaya, Jawa Barat, akibat subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan di Jakarta, Minggu (31/12/2023), dilansir Antara.

Advertisement

Gempa bumi dangkal dengan kedalaman 50 kilometer memiliki parameter update 5,0 magnitudo yang terjadi pukul 11.52 WIB. 

Pusat gempa terletak pada koordinat 8,20 derajat Lintang Selatan dan 107,85 derajat Bujur Timur atau berlokasi di laut pada jarak 90 kilometer arah barat daya Pangandaran.

Daryono mengatakan gempa bumi tersebut dirasakan oleh warga di Garut dan Pangalengan dengan skala intensitas II-III MMI. Kemudian, skala intensitas II MMI terasa di Kota Banjar, Cianjur, dan Tasikmalaya.

Advertisement

Hingga pukul 12.20 WIB, hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

Lebih lanjut dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami,” pungkas Daryono.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif