Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Gempa bumi terjadi 340 km timur Pulau Kira Kira di Solomon. Pacific Tsunami Warning Center di Hawaii menyatakan mereka mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah Solomon dan wilayah negara-negara kepulauan di Pasifik Selatan lainnya termasuk Australia dan Selandia baru. Namun kemudian peringatan tsunami itu dicabut untuk wilayah yang lebih luas.
Tsunami yang terjadi kemudian memiliki tinggi gelombang 0,9 meter dan menghantam wilayah di dekat Kota Lata di Pulau Santa Cruz. Sejumlah desa serta bandara di kota itu tergenang air pasang dan penduduk mengungsi ke tempat-tempat yang lebih tinggi. Lembaga Survei Geologi AS, USGS, menyebut bahwa belasan gempa susulan dengan kekuatan mencapai 6,6 pada Skala Richter terus terjadi setelahnya.
Seorang pejabat rumah sakit di Lata, Augustine Pilve, kepada stasiun TV Selandia Baru menyebut lima orang meninggal termasuk seorang anak berusia 10 tahun. Dia juga menyebut jumlah korban mungkin masih akan lebih banyak lagi karena tim pertolongan sedang menuju sejumlah desa yang kemungkinan menjadi korban gempa.
Kepala Polisi Kepulauan Solomon, John Lansley menyatakan masih terlalu dini untuk memperkirakan skala kerusakan atau jumlah korban. Dia menyebut pemerintah bakal mengirim pesawat ke kawasan yang dilanda gempa pada Kamis untuk memastikan skala kerusakan.
Kepulauan Solomon terletak di kawasan yang aktif secara geologis yang disebut Cincin Api Pasifik atau Pacific Ring of Fire. Tahun 2007 silam wilayah ini juga mengalami gempa bumi berkekuatan 8,1 pada Skala Richter yang menewaskan 50 orang dan menghancurkan belasan desa pantai.