News
Minggu, 21 April 2013 - 20:35 WIB

GEMPA BUMI CHINA : Korban Jiwa Bertambah, Tim Penyelamat Terhambat Kemacetan Lalu Lintas

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas penyelamat mengevakuasi seorang warga lanjut usia yang berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan di Qinreng, Distrik Lushan, Provinsi Sichuan, China. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Petugas penyelamat mengevakuasi seorang warga lanjut usia yang berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan di Qinreng, Distrik Lushan, Provinsi Sichuan, China. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

LUSHAN – Ribuan petugas pertolongan darurat hingga saat ini masih berjuang menyisir desa-desa yang rusak berat akibat guncangan gempa bumi di wilayah Sichuan, China barat daya. Upaya penyelamatan terganggu oleh sulitnya medan yang berada di kawasan pegunungan di tepian dataran tinggi Tibet.
Advertisement

Perdana Menteri Li Keqiang yang belum lama menjabat pun segera terjun ke lokasi gempa itu, yang mengingatkan pada trauma lima tahun silam saat wilayah lain di Sichuan juga diguncang gempa dahsyat yang menelan korban tewas atau hilang hingga 90.000 orang.

Namun selain sulitnya medan, kemacetan lalu lintas juga menjadi tantangan tersendiri bagi tim penyelamat. Kemacetan di sejumlah titik bahkan mencapai panjang 20 km, yang menghambat pergerakan menuju lokasi bencana. “Kami betul-betul ingin segera melakukan pertolongan, tapi kami justru terjebak di tengah lalu lintas begini,” ujar seorang petugas di dalam mobilnya.

Lebih dari 1.100 gempa susulan masih terus terasa sejak gempa besar melanda wilayah Lushan di Sichuan itu Sabtu pagi kemarin. Kekuatan gempa diukur pada 6,6 Skala Richter menurut badan geologi AS, namun lembaga pemantau China memberikan hitungan hingga 7,0 pada Skala Richter.

Advertisement

Setidaknya 180 orang dinyatakan tewas, 24 orang hilang dan 11.500 orang lainnya cedera. Kantor berita Xinhua melaporkan tim penyelamat yang dibantu anjing-anjing pelacak berhaqsil menemukan dan menyelamatkan 91 orang yang terkubur hidup-hidup di bawah reruntuhan bangunan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif