SOLOPOS.COM - Warga berjalan di atas bangunan ruko yang runtuh akibat gempa 6.5 SR, di Meuredu, Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Irwansyah Putra)
Gempa Aceh membikin trauma warga Pidie Jaya.
Solopos.com, PIDIE JAYA – Warga Pidie Jaya, Provinsi Aceh, kembali dikejutkan dengan gempa susulan yang mengguncang wilayah setempat, Minggu (11/12/2016) sekitar pukul 09.50 WIB. Getaran gempa membuat warga setempa panik.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), merilis gempa itu terletak pada kedalaman 10 Kilometer dengan kekuatan 5,3 SR. Sedangkan pusat gempa berada pada 5.32 Lintang Utara, 96,21 Bujur Timur, tepatnya pada arah 18 Km Timur laut Pidie Jaya, Aceh.
“Gempa tersebut tidak menyebabkan tsunami,” ungkap Kepala BMKG Aceh Eridawati seperti dilansir Kantor Berita Antara.
Gempa susulan terus terjadi pascagempa 6,5 SR yang melanda Pidie Jaya dan sekitarnya ada Rabu (7/12/2016) lalu. Berdasarkan data gempa yang dicatat BMKG Aceh, jumlah gempa hingga saat ini 74 kali.
Menurut Salbiah, salah seorang warga Lancang Paru, Pidie Jaya, mengatakan pasca gempa besar yang terjadi beberapa waktu lalu, masyarakat semakin waspada terhadap gempa. “Bahkan begitu ada gempa warga langsung keluar dari bangunan dan menuju ke tempat yang lebih aman,” kata dia yang juga ikut mengungsi.
Sementara itu, Okezone melaporkan berdasarkan pantauan di Keude Pangwa, Kecamatan Tringgadeng, Pidie Jaya, warga sekitar langsung berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. Sebelumnya mereka berada di dalam rumah melakukan aktivitas harian.
Mereka berusaha menuju ke jalan raya untuk menjauh dari bangunan berkonstruksi beton dan kayu. Bahkan beberapa warga dan anak-anak buru-buru keluar rumah dengan hanya menggunakan handuk karena sedang mandi.
“Itu rumah retak-retak tadi. Kami keluar semua. Ada yang jatuh juga waktu keluar rumah,” kata salah seorang warga sekitar, Minggu (11/12/2016). Belum ada laporan kerusakan akibat gempa ini. Namun warga menyebut, guncangan lebih kuat dari pada malam tadi dan hari sebelumnya.