“Berdasarkan data yang kami terima adalah 8,5 SR. Kalau muncul 8,3 SR di jam yang sama maka itu update. Jadi gempa 8,9 SR, 8,5 SR dan 8,3 SR itu gempa yang sama. Tapi yang kami rilis gempa 8,5 SR itu berpotensi tsunami,” ucap petugas BMKG, Said, kepada detikcom, Rabu (11/4/2012).
Dikatakan dia, BMKG pasti merilis besaran gempa pada 5 menit setelah gempa terjadi. “Semakin ke sini (waktunya), kita analisa ulang. Yang harus dilihat adalah kejadian gempa itu waktunya sama atau tidak. Yang kami sampaikan adalah data tercepat yang kami terima,” terang Said.
BMKG merevisi besar gempa awal menjadi 8,3 SR? “Itu adalah update. Magnitude itu muncul dari sistem kerja alat. Yang kami rilis adalah gempa 8,5 SR,” ucap Said.
Said menyebut yang terpenting bukan besarnya magnitude yang disampaikan, tapi peringatan dini dan dampaknya. Hingga kini BMKG masih memantau gempa-gempa susulan yang besarnya masih di atas 5 SR dan tsunami di Aceh.