News
Jumat, 13 April 2012 - 19:48 WIB

GEMPA ACEH: Alat Deteksi Justru Dipreteli Orang Iseng

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - SIMULASI GEMPA. Sejumlah siswa SD Muhammadiyah Sinabang, berlindung di bawah meja pada simulasi gempa, yang digelar pihak sekolah, di Sinabang, Kabupaten Simeulue, Aceh, Jumat (13/4). Diharapkan melalui simulasi tersebut, para siswa memahami langkah awal menyelamatkan diri dan mencari tempat yang aman saat terjadi gempa. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

SIMULASI GEMPA -- Sejumlah siswa SD Muhammadiyah Sinabang, berlindung di bawah meja pada simulasi gempa, yang digelar pihak sekolah, di Sinabang, Kabupaten Simeulue, Aceh, Jumat (13/4/2012). Diharapkan melalui simulasi tersebut, para siswa memahami langkah awal menyelamatkan diri dan mencari tempat yang aman saat terjadi gempa. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

SOLO – Munculnya laporan bahwa sejumlah sistem deteksi dan peringatan dini tsunami tidak berfungsi saat terjadi gempa berkekuatan tinggi di Aceh Rabu lalu ditanggapi serius oleh Menteri Riset dan Teknologi, Prof Dr Ir Gusti Muhammad Hatta. Dijumpai di Rektorat Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jumat (13/4/2012), Gusti menegaskan alat pendeteksi tsunami sebenarnya sudah terpasang.
Advertisement

Namun menurutnya banyak masyarakat sekitar yang jahil dan memutus saluran kabel alat yang dipasang di permukaan laut itu. Ke depan Kemenristek berencana memasang alat pendeteksi tsunami dengan tempat yang berada di dalam air. Sehingga tidak akan dirusak warga. Ia juga mengatakan bekerja sama dengan BPPT dan Amerika berencana memasang beberapa alat pendeteksi tsunami bawah air di Papua. Selain mampu mendeteksi tsunami alat itu diyakini juga mampu mendeteksi adanya cuaca ekstrem.

Saat ini menurut Hatta pemasangan alat tersebut baru pada tahap persiapan. “Sedang persiapan instalasi baru dua minggu lagi,” ungkapnya.

Hatta juga menegaskan BMKG setempat akan terus memantau kondisi di sejumlah tempat rawan gempa. Ia juga mengimbau masyarakat turut merawat alat tersebut. “Pada prinsipnya alat ini penting. Masyarakat akan kami sadarkan tentang itu,” pungkasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif