News
Senin, 3 Oktober 2011 - 09:32 WIB

Gelandangan tewas diserempet Prameks

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - TERTABRAK -- Petugas memeriksa jenazah gelandangan yang tewas tertabrak KA Prambanan Ekspres di Dusun Gunung Gondang, Desa Margosari, Kecamatan Pengasih, Kulonprogo, Senin 93/10/2011) pagi. (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Kulonprogo (Solopos.com) – Seorang gelandangan tanpa identitas pagi ini ditemukan warga tergeletak di sisi jalur kereta api di wilayah Dusun Gunung Gondang Desa Margosari, Kecamatan Pengasih, Kulonprogo, Senin (3/10/2011).

TERTABRAK -- Petugas memeriksa jenazah gelandangan yang tewas tertabrak KA Prambanan Ekspres di Dusun Gunung Gondang, Desa Margosari, Kecamatan Pengasih, Kulonprogo, Senin (3/10/2011) pagi. (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Advertisement
Adalah Sri Kusnarti, 30, warga Gunung Gondang RT 23/12 Desa Margosari Kecamatan Pengasih, yang mengisahkan sekitar pukul 07.10, dirinya mendengar suara benturan keras di sela suara deru kereta api. “Saat ada suara Prameks lewat, saya mendengar ada sesuatu yang tertabrak,” ujarnya saat ditemui di warungnya yang berlokasi tepat di seberang tempat kejadian.

Memang, seperti biasa, pada jam itu, kereta api Prameks selalu melintas dari arah timur (jogjakarta) menuju Kutoarjo. Saat ditemukan pertama kali, korban yang bercirikan usia sekitar 25-30 tahun, tinggi sekitar 160-170cm, dan memakai kemeja biru bermotif garis dengan kaos dalam hijau dan celana olahraga panjang abu-abu tersebut dalam keadaan tertelungkup dengan kondisi tubuh tertekuk.

DIkatakan oleh Kepala SPKT Polres Kulonprogo Ipda Suyanto, korban adalah gelandangan yang berdasarkan keterangan beberapa warga sekitar, kerap melintas di wilayah tersebut.

Advertisement

Ditambahkannya, dari hasil forensik sementara, korban meninggal dengan mengalami luka dalam di sekujur tubuhnya. “Tulang kepala bagian kanan, tulang paha kanan, dan tulang pinggul sebelah kanan, semuanya remuk,” ujarnya.

Dari luka yang dialami oleh korban, ditambah dengan arah kereta dari arah timur, diperkirakannya, korban yang disebut memiliki gangguan kejiwaan tersebut berjalan membelakangi kereta. “Kalau hasil analisa sementara, korban berjalan di sebelah utara kereta. Jadi mungkin diserempet dari belakang,” pungkasnya.

Kini, jasad korban berada di kamar jenazah RSUD untuk keperluan forensik lebih lanjut.

Advertisement

JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif