News
Senin, 20 Juni 2011 - 16:02 WIB

Gedung SMK Muhammadiyah 2 Borobudur masih rusak

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

MAGELANG: Sejak erupsi Merapi tujuh bulan lalu, gedung praktek otomotif di SMK Muhammadiyah 2 Borobudur belum
diperbaiki. Ketiadaan dana menjadi penyebabnya. Padahal, di gedung tersebut, siswa setempat pernah membuat prototype mobil yang mendapatkan apresiasi nasional.

Ketua Komite SMK Muhammadiyah 2 Borobudur, Suryadi mengungkapkan, saat erupsi Merapi, kawasan tersebut terkena hujan abu dan pasir.

Advertisement

“Akibatnya, atap gedung tertutup abu dan pasir hingga ketebalan 6 cm, hingga akhirnya ambrol,” jelasnya, (20/6).

Menurut dia, atap gedung tersebut dibuat dari seng alumunium anti karat dengan rangka baja ringan. Konstruksi tersebut, dirancang untuk anti karat dan tahan gempa. Namun, pihaknya tidak memperhitungkan terkait hujan abu dan pasir. Atas dasar itulah, gedung tersebut ambrol.

Ia menjelaskan, gedung tersebut dibangun dibangun bertahap sekitar tahun 2000. “Butuh waktu lima tahun kami membangun, dan menghabiskan dana Rp1,5 miliar,” jelasnya.(Harian Jogja/Nina Atmasari)

Advertisement

Foto Ilustrasi

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif