News
Rabu, 15 Mei 2013 - 08:38 WIB

Garuda Indonesia-PNM Salurkan PKBL Rp1 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

SOLO–PT Garuda Indonesia bekerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menyalurkan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) kepada petani tanaman biofarmaka [tanaman obat] di Gapoktan Sumber Makmur, Dukuh Bayat RT 2/RW II, Sambirejo, Jumantono, Karanganyar.

Advertisement

PKBL diberikan dalam bentuk dana pinjaman program kemitraan senilai Rp1 miliar.

“PKBL ini dalam rangka pemberdayaan masyarakat petani biofarmaka,” kata Vice President Communication PT Garuda Indonesia Tbk, Pujobroto, dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, Selasa (14/5/2013).

Dia menjelaskan, penyaluran dana pinjaman program kemitraan itu disampaikan dalam bentuk modal kerja dan pembelian aktiva tetap yang akan digunakan untuk membiayai kegiatan usaha. Pujobroto melanjutkan, penyaluran dana pinjaman program kemitraan ini telah dicairkan akhir tahun 2012 lalu.

Advertisement

“Dengan total dana senilai  Rp1 miliar, dan jangka waktu pinjaman selama 24 bulan, jasa administrasi pinjaman sebesar 6% flat per tahun.”

Pujobroto melanjutkan, penyaluran dana ini diperuntukkan bagi 34 kelompok petani tanaman biofarmaka yang termasuk dalam wilayah kerja PNM.

Untuk menindaklanjuti program sinergi antara Garuda Indonesia dengan PNM itu, kedua institusi negara itu mengadakan pelatihan  bagi petani tanaman biofarmaka yang  dilaksanakan pada Selasa-Rabu (14–15/5/2013) di Koperasi Serba Usaha (KSU) Klaster Biofarmaka Karanganyar.  Acara pelatihan dihadiri General Manager Garuda Indonesia Solo, Flora Izza, dan perwakilan dari PNM.

Advertisement

“Melalui program pelatihan tersebut, seluruh mitra binaan (petani tanaman biofarmaka) akan diberikan pelatihan berupa pelatihan dinamika kelompok dan system tanggung renteng, pelatihan keuangan rumah tangga dan motivasi usaha, pelatihan kewirausahaan dan pengembangan usaha,” kata Flora.

Dia mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk penguatan kapasitas petani tanaman obat baik dari segi kualitas pertanian maupun kuantitas hasil pertanian.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif