News
Rabu, 19 Agustus 2015 - 15:10 WIB

GANJA PALSU : Bukan Cuma Ponsel, Ganja KW ”Made in China” Juga Ada

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ganja palsu asal Tiongkok dalam berbagai kemasan. (Scmp.com)

Ganja palsu Tiongkok terbuat dari bahan kimia dan dipasarkan di Amerika Serikat.

Solopos.com, MICHIGAN – Di kalangan netizen dan pembuat gambar parodi, Tiongkok identik dengan barang-barang palsu tiruan atas ”KW”. Berbagai macam barang ”KW” diproduksi tangan-tangan kreatif produsen Tiongkok, tak terkecuali ganja.

Advertisement

Ganja ”KW” alias mariyuana sintetis ini beredari di Amerika Serikat (AS). Kepolisian AS meyakini mariyuana sintetis itu berasal dari Tiongkok.

Seperti dilansir laman berita Tiongkok, Scmp, Minggu (16/8/2015), badan antinarkotika AS, Drug Enforcement Administration (DEA) mengatakan telah menerima 5.200 laporan dari para pengguna ganja palsu tersebut.

”Penyebarannya begitu cepat dan tanpa kami sadari. Kami tiba-tiba menemukan ganja palsu ini di hampir seluruh negara bagian,” ujar Chuck Rosenberg selaku Kepala DEA.

Advertisement

Chuck mengatakan ganja palsu itu tidak terbuat dari tanaman cannabis melainkan rumput biasa yang disemprot bahan kimia TCH. Ketimbang ganja asli, menurut Chuck efek ganja palsu itu lebih mendekati heroin.

”Penggunanya rata-rata remaja belasan tahun. Di beberapa wilayah, mariyuana palsu ini populer dengan istilah Scooby Snax, Bizarro dan Stoopid,” imbuhnya.

Parahnya, ganja palsu itu memiliki dosis TCH yang berbeda-beda dalam setiap bungkusnya. Chuck mengatakan ganja palsu itu dapat menyebabkan serangan jiwa mendadak, over dosis hingga kematian.

Advertisement

Dikutip Solopos.com dari laman Timesnews, polisi AS telah menangkap wanita bernama Jill Elaine Glatt. Wanita 38 tahun itu mengaku membeli ganja palsu dari Tiongkok secara online.

Bermodal US$18.000 atau sekitar Rp250 juta untuk satu kilogram ganja palsu berwujud butiran mirip kerikil, Jill mengaku dapat menjualnya lagi di AS dengan harga US$120.000 atau sekitar Rp1,6 miliar dengan kemasan zip lock seharga US$4.200 per pak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif