News
Sabtu, 12 September 2020 - 01:50 WIB

Gajah Mati di Kebun Warga Pidie, Kuat Dugaan Tersengat Listrik

Newswire  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gajah mati di Pidie diduga tersengat listrik. (Antara)

Solopos.com, BANDA ACEH — Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan seekor gajah sumatra alias Elephas maximus sumatramus yang ditemukan mati di kebun warga di Kecamatan Mila, Kabupaten Pidie, Nanggroe Aceh Darusalaam. Gajar malang itu diduga mati tersengat listrik.

"Hasil nekropsi tim medis di lapangan, dugaan awal gajah tersebut mati tersengat listrik. Gajah tersebut berkelamin jantan, usia kurang lebih 20 tahun," ungkap Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto di Banda Aceh, Jumat (11/9/2020).

Advertisement

Gajah sumatra jantan tersebut ditemukan mati di perkebunan warga Gampong Tuha Lala, Kecamatan Mila, Kabupaten Pidie, NAD, Rabu (9/92020).

Millenials, Ini Tips Kelola Uang saat Pandemi!

Advertisement

Millenials, Ini Tips Kelola Uang saat Pandemi!

Agus Arianto mengatakan tim medis sudah mengambil sampel untuk pengujian laboratorium guna memastikan apakah ada penyebab lain kematian gajah di Pidie tersebut selain tersengat listrik. "Dugaan awal karena tersengat listrik. Namun, tim juga mengambil sampel yang akan diperiksa di laboratorium untuk memastikan penyebab [kematian] gajah tersebut," kata Agus Arianto.

Terkait gajah tersebut terpisah dari kawanannya, Agus Arianto mengatakan hal itu biasa. Gajah-gajah muda biasanya berpisah dari kawanannya untuk mencari makan, kemudian bergabung kembali.

Advertisement

550 Spesies Mamalia Bakal Ikuti Jejak Mammoth

"Kerusakan habitat gajah dapat menimbulkan konflik dengan manusia. Konflik ini bisa menimbulkan kerugian ekonomi dan korban jiwa bagi manusia maupun keberlangsungan hidup satwa dilindungi tersebut," kata Agus Arianto.

Oleh karena itu, BKSDA Aceh mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam khususnya satwa liar gajah sumatra. Mereka diimbau tidak merusak hutan yang merupakan habitat gajah-gajah itu.

Advertisement

"Dan juga perlu penertiban terhadap pagar-pagar listrik yang digunakan untuk melindungi kebun. Sebab, sengatan listrik tidak hanya berbahaya dan menyebabkan kematian satwa, tetapi juga manusia," kata Agus Arianto.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif