SOLOPOS.COM - Warga menemukan jasad anak perempuan atas nama Susan, 8, warga Kecamatan Agrabinta, Cianjur, Jawa Barat, setelah sembilan hari dilaporkan hilang, Kamis (27/7/2023). (ANTARA/Ahmad Fikri).
Solopos.com, CIANJUR — Aparat Polres Cianjur menyelidiki penyebab meninggalnya, Susan, gadis berusia delapan tahun yang ditemukan tinggal tulang belulang setelah menghilang satu pekan.
Korban Susan tercatat sebagai warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Agrabinta, Cianjur, Jawa Barat.
Ia dilaporkan menghilang saat bermain bersama temannya pada 18 Juli 2023.
Kapolsek Agrabinta, Iptu Nanda Riharja saat dihubungi Kamis (27/7/2023) mengatakan awalnya Susan diantar pulang oleh saudaranya setelah bermain pada 18 Juli sore.
Kapolsek Agrabinta, Iptu Nanda Riharja saat dihubungi Kamis (27/7/2023) mengatakan awalnya Susan diantar pulang oleh saudaranya setelah bermain pada 18 Juli sore.
Namun belum sampai di rumah dia meminta diturunkan dengan alasan hendak bermain ke rumah saudaranya yang lain.
Sejak saat itu pihak keluarga tidak menemukan Susan dan berusaha melakukan pencarian hingga malam.
Petugas kepolisian dibantu warga sekitar sempat melakukan pencarian hingga beberapa hari.
Pada Kamis (27/7/2023) pagi ada laporan warga yang menemukan jasad manusia yang sebagian besar tinggal tulang belulang di semak-semak di kawasan Pantai Cikakap.
Pihak keluarga yang ikut ke lokasi bersama petugas memastikan jasad tersebut adalah Susan dengan melihat dari pakaian yang melekat.
Korban Susan langsung dibawa ke puskesmas terdekat untuk dilakukan visum dan penyelidikan.
“Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pastinya tewasnya anak perempuan itu, karena jenazah ditemukan 1 kilometer dari lokasi terakhir sempat terlihat dan bukan di pinggir pantai,” katanya.
Polsek Agrabinta akan berkoordinasi dengan Inafis Polres Cianjur guna mengungkap penyebab pasti tewasnya korban karena kecil kemungkinannya akibat terbawa arus.
“Kami akan melakukan autopsi guna mengungkap kasus tewasnya Susan,” katanya.
Nanda menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan apakah terdapat luka atau bekas penyiksaan karena saat ditemukan sebagian besar tubuh korban tinggal tulang belulang.