News
Kamis, 19 Juli 2012 - 05:24 WIB

FUKUSHIMA Tak Lagi Siaga Radiasi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

Ribuan orang kembali berbondong-bondong ke pantai Nakoso, Fukushima, sejak pantai itu dinyatakan aman dari radiasi nuklir pada Senin (16/7/2012). Sejumlah perayaan digelar, mulai dari penampilan para penari hula-hula, permainan voli pantai, hingga sejumlah permainan untuk anak-anak.

Advertisement

Tak ada ketakutan akan terkena radiasi di wajah para pengunjung pantai. Padahal, pantai Iwaki hanya berjarak sekitar 64 km selatan reaktor Dai-ichi Fukushima, tempat tiga reaktor meleleh akibat gempa bumi dan tsunami pada 11 Maret 2011.

Berdasarkan pengukuran terbaru, tingkat kandungan radioaktif di udara dan air laut di Kota Iwaki kurang dari 0,008 mikrosivert (ukuran radias), jauh dari tingkat membahayakan. Atas pertimbangan tersebut, seperti dilansir Daily Mail, Rabu (18/7/2012), Walikota Iwaki, Joji Kimura, mengizinkan warganya untuk kembali ke pantai.

Kontan, ajakan itu disambut gembira oleh para warga terutama di tengah cuaca musim panas di Jepang saat ini. Ini adalah kali pertama pemerintah Jepang membuka pantai untuk umum di Prefektur Fukushima. Berenang telah menjadi aktivitas yang terlarang di semua pantai di negara bagian itu sejak bencana nuklir tahun lalu.

Advertisement

Bencana nuklir Fukushima telah memaksa sekitar 150.000 orang meninggalkan rumah mereka, banyak dari mereka tidak pernah kembali. Beberapa orang bahkan dilaporkan bunuh diri setelah melihat rumah dan mata pencaharian mereka hancur.

Pascabencana yang merusak tiga reaktor nuklir milik perusahaan TEPCO, pemerintah melakukan evakuasi warga di radius kurang dari 10 km dari fasilitas nuklir itu. Pemerintah Jepang mencatat kerugian akibat bencana nuklir mencapai 16,9 triliun yen atau sekitar Rp1.980 triliun.

Namun, meskipun ancaman bahaya radiasi n uklir berangsur hilang, masalah nuklir masih menjadi perhatian besar di Jepang. Keputusan pemerintah Iwaki untuk membuka kembali pantai berlangsung bersamaan dengan dengar pendapat publik tentang kebijakan energi nuklir di negeri itu.

Advertisement

Bahkan, aksi massa besar-besaran digelar di Tokyo, Senin, guna menentang penggunaan tenaga nuklir pascabencana Fukushima. Pejabat lokal dan analis mengatakan, isu nuklir telah sangat kontroversial, bahkan menyisihkan isu pajak sebagai fokus pemilihan majelis rendah pada September 2013.

Ribuan warga Jepang mendesak teknologi nuklir tak lagi digunakan, sementara sejumlah pihak menawarkan pilihan untuk menghapus ketergantungan pada uranium secara berkala hingga 2030. Pemerintah didesak menentukan penggunaan sumber energi baru pengganti nuklir pada Agustus mendatang, guna menjawab kebutuhan listrik yang terus meningkat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif