SOLO-Pemilik Salon Lala, Sutarni, 43, tewas gantung diri di rumahnya, Senin (18/6/2012) siang. Warga Kusumodilagan RT 001/ RW 010, Joyosuran, Pasar Kliwon, Solo ini mengakhiri hidupnya lantaran depresi akibat penyakit komplikasi menahun tak kunjung sembuh.
Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian menyatakan, sebelum tewas gantung diri, korban sempat mendatangi rumah saudaranya. Namun tidak ada perkataan ataupun tanda-tanda yang mencurigakan.
Selain itu, pada Senin pagi korban masih melayani pelanggan untuk potong rambut di rumah yang sekaligus dijadikan salon tersebut. Tubuh korban kali pertama ditemukan anaknya, Yeti Layla, 17, sekitar pukul 12.00 WIB.
Siang itu Layla yang baru saja pulang sekolah kaget melihat tubuh sang ibu dengan kepala terlilit pada kain jarit di lokasi tangga rumah berlantai dua itu. Tak kuasa menyaksikan ibunya menggantung, Layla keluar rumah dan berteriak histeris meminta pertolongan warga setempat.
“Saya hendak Salat Duhur tiba-tiba mendengar teriakan anak korban. Lalu saya masuk rumah untuk menolongnya. Saat tubuh korban saya pegang, masih terasa hangat. Saya pikir masih hidup, namun ternyata korban sudah meninggal,” papar saksi yang sekaligus tetangga korban, Rasidin, 57, saat ditemui Solopos.com di lokasi kejadian, Senin.
Saat menurunkan tubuh korban dari lilitan kain jarit, Rasidin berteriak meminta pertolongan warga sekitar. Sebagian tetangga berhamburan datang ke rumah korban dan memberitahu petugas kepolisian.
Salah satu kerabat korban, Bilal, 24, mengatakan korban menderita penyakit komplikasi yang tak kunjung sembuh. “Ya, korban memang sering mengeluh akan penyakitnya. Namun rencana bunuh diri belum pernah kami dengar sebelumnya,” kata Bilal kepada Solopos.com di lokasi.
Dari hasil visum sementara petugas kepolisian, diketahui tidak ada tanda-tanda penganiayaan. “Kejadian ini murni bunuh diri. Korban diketahui menderita penyakit kanker dan penyakit lainnya yang tak kunjung sembuh. Keluarga sudah pasrah dan menerima kenyataan. Selanjutnya jenasah kami serahkan kepada keluarga yang dilampiri dengan surat pernyataan,” kata Kapolsek Pasar Kliwon, AKP Parni Handoko mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in, saat ditemui Solopos.com di lokasi kejadian.