Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
“Sejauh ini pasar modal domestik tidak merasakan dampak dari fiscal cliff di AS, transaksi pasar saham kita justru meningkat dibanding bulan sebelumnya,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen di Jakarta, Jumat. Ia mengemukakan, porsi kepemilikan saham investor domestik yang terus meningkat menjadi salah satu pondasi bagi pasar modal Indonesia dalam menahan sentimen negatif eksternal.
“Pada 2008, persentase kepemilikan asing mencapai 65 persen, saat ini persentase kepemilikan asing tergerus menjadi 59 persen. Meningkatnya kepemilikan domestik menjadi penopang bursa saham kita untuk menahan sentimen negatif eksternal,” kata dia. Ia mengaku, pihaknya akan terus mendorong kepemilikan saham investor domestik di pasar modal Indonesia terus meningkat. Idealnya, porsi kepemilikan investor domestik harus lebih besar dari investor asing.
Sementara, dalam data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) tercatat kepemilikan aset investor lokal di pasar modal tercatat sebesar Rp1.234 triliun atau 45,45 persen dari total aset tercatat senilai Rp2.715 triliun per November 2012. Menurut Hoesen, kenaikan aset investor domestik tersebut sejalan dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang terus bertambah di BEI. “Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia saat ini sudah mencapai 459 emiten,” kata dia.
Selain itu, lanjut dia, peningkatan jumlah investor domestik di pasar modal juga bertambah seiring dengan sosialisasi dan edukasi yang gencar dilakukan otoritas pasar modal.