SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solopos.com, SOLO – Munculnya calon presiden dan wakil presiden fiktif, Nurhadi-Aldo, di Indonesia menyita perhatian publik. Kini, kedua figur tersebut turut mengundang rasa penasaran masyarakat dunia. Buktinya, sosok Nurhadi-Aldo menjadi bahan pemberitaan media massa Inggris, The Guardian.
Laporan The Guardian berjudul Vote Dildo for Indonesia: Rivals for President Find Young Voters Hard to Please menjadi salah satu yang terpopuler, Jumat (18/1/2019). Foto headline yang dipilih memperlihatkan Nurhadi bersalaman dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Pasangan Nurhadi-Aldo ramai diperbincangkan di media sosial. Rupanya, unggahan kocak tentang Nurhadi-Aldo digawangi oleh seseorang bernama Edwin. “Saya melihat gerakan ini sebagai angin segar bagi politik di Indonesia. Ini adalah cara baru untuk menikmati politik. Cara ini sangat efektif ketimbang melihat drama politikus yang selalu berdebat, tapi tidak pernah benar-benar menyuarakan aspirasi masyarakat,” kata Edwin.
Motivasi utama Edwin membuat sosok Nurhadi-Aldo adalah bosan dengan kandidat calon presiden dan wakilnya pada 2019. Jadi, dia dibantu dengan tujuh temannya menciptakan figur Nuhadi-Aldo untuk diviralkan. Sosok Nurhadi-Aldo yang sering menyuarakan pesan satire dengan balutan humor itu memiliki misi serius. Edwin berharap sosok Nurhadi-Aldo menjadi wujud nyata pendidikan politik bagi masyarakat Indonesia.
“Kami menyuguhkan humor sekaligus untuk pendidikan politik. Kami ingin memberikan informasi cara memilih pemimpin yang baik dan kritis. Jadi, Nurhadi-Aldo melakukan sesuatu yang tidak dimiliki kandidat lain,” tegas Edwin.
Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Edwin yang mengaku dari Sleman, DIY, adalah pengikut Nurhadi di akun grup media sosial Komunitas Angka 10. Di komunitas yang disebutnya sebagai para pecinta Tuhan dengan anggotanya yang telah mencapai ribuan itu, Nurhadi sering mengunggah kalimat bijak dan kalimat motivasi.