News
Sabtu, 14 Mei 2016 - 10:15 WIB

FENOMENA LGBT : Presiden Obama Minta Sekolah di AS Sediakan Toilet Khusus untuk Transgender

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Barrack Obama (Youtube.com)

Fenemona LGBT di Amerika Serikat mendapat perhatian dari Presiden Obama.

Solopos.com, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama meminta kepada sekolah umum untuk menyediakan toilet khusus bagi siswanya yang transgender. Hal ini dimaksud untuk menghapus diskriminasi terhadap mereka dengan tersedianya toilet sesuai identitas seksualnya.

Advertisement

Sebuah surat edaran yang ditandatangani pejabat dari Departemen Hukum dan Pendidikan meminta agar sekolah dan perguruan tinggi di seluruh wilayah distrik memberikan jaminan tidak ada diskriminasi terhadap siswanya yang transgender.

“Tidak ada toilet (khusus) di sekolah kami ini merupakan bentuk diskriminasi terhadap siswa transgender atas dasar jenis kelaminnya,” kata Jaksa Agung Loretta Lynch dalam sebuah pernyataan seperti dilansir detikcom dari sebuah kantor berita, Jumat (13/5/2016).

Meski sekilas aturan dalam surat tersebut sifatnya tidak mengikat, namun tersirat ancaman bagi sekolah yang menolak kebijakan. Tidak main-main, sekolah yang menolak menyediakan fasilitas toilet sesuai identitas kelamin para siswa transgender berpotensi menghadapi tuntutan hukum dan bantuan dari federal berkurang.

Advertisement

Kebijakan ini dibuat setelah adanya tuntutan hukum dari sejumlah pihak di North Carolina terkait kesetaraan hak kaum transgender. Mereka keberatan dengan aturan negara yang mengharuskannya untuk menggunakan toilet umum sesuai dengan jenis kelamin yang terdaftar di akta kelahiran, yakni perempuan dan laki-laki.

Alhasil, kini AS harus kembali menggodok kebijakan yang memungkinkan transgender memiliki akses toilet sendiri. “Kami harus memastikan bahwa generasi muda, siapa pun mereka dan dari mana pun mereka berasal memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan di lingkungan ang bebas dari diskriminasi, pelecehan dan kekerasan,” terang Sekretaris Departemen Pendidikan John B King Jr dikutip dari Washington Post.

Namun kebijakan ini mendapat kritik keras dari Partai Republik. Menurut mereka aturan tersebut berpotensi menimbulkan masalah baru karena selama ini tujuan memisahkan toilet dan ruang ganti dimaksud untuk menjaga privasi serta keamanan mereka.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif