News
Minggu, 3 Januari 2016 - 21:30 WIB

FENOMENA HATERS : Surat Terbuka "Haters" buat Gibran Rakabuming, Inilah Tanggapan @chilli_pari

Redaksi Solopos  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (kanan), Iriana Joko Widodo (kedua kanan), Gibran Rakabuming Raka (kedua kiri), Selvi Ananda (kiri), saat bertemu awak media di kediaman Presiden Joko Widodo di Jl. Kutai Utara No. 1 Sumber, Banjarsari, Solo, Sabtu (26/12/2015). Kepulangan Presiden Joko Widodo ke kota Solo dalam rangka acara tradisi tingkeban atau mitoni (tujuh bulanan) menantunya, Selvi Ananda. (JIBI/Solopos/dok)

Fenomena haters Jokowi memang sudah biasa. Tapi untuk “haters” Gibran Rakabuming yang satu ini tampaknya agak berbeda.

Solopos.com, SOLO — Siapa yang tak kenal bisnis putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang dikenal dengan usaha kulinernya. Berbasis di Solo, usahanya kian populer, mulai dari katering Chilli Pari dan kini Martabak Kotta Barat (Markobar) yang berekspansi ke berbagai kota besar. Namun, percayakah jika kesuksesan bisnis itu juga mendatangkan “haters”?

Advertisement

Hal itulah yang menjadi latar belakang seseorang menjadi “haters” Gibran. Entah haters betulan atau tidak, pemilik akun di Kompasiana ini menulis surat terbuka yang menyebutkan “kekecewaannya” dengan jalan hidup Gibran Rakabuming yang tidak tertarik dunia politik layaknya anak politikus nasional. Karena sebaliknya, Gibran justru sibuk promosi produk martabaknya.

“Surat ini adalah surat yang mewakili kekecewaan para pengusaha katering, para pengusaha martabak, para pengusaha kafe yang merasa tersaingi oleh Anda,” tulis akun Ryo Kusumo di Kompasiana, Sabtu (2/1/2016).

“Anda kan anak Presiden, seharusnya anda lebih cocok ada di deretan pemegang saham BUMN, deretan pemegang saham Indofood, Astra, berkolaborasi dengan pengusaha Singapura, atau tentunya duduk bersama dengan para Emir Kerajaan Arab untuk membahas proyek Petrochemical di Indonesia, dengan saham terbesar adalah trah keluarga anda,” lanjutnya.

Advertisement

Penulis surat ini mempertanyakan mengapa Gibran dengan kekuasaan ayahnya tidak memilih berkongsi dengan raja minyak Riza Chalid, tapi malah memikirkan pilihan rasa Markobar. “Ngapain coba anda mikirin kombinasi rasa untuk martabak, Marshmallow? Nutella? atau Chocochips? Ah enggak level, kami kecewa!. Saya kecewa karena anda ternyata tidak tertarik politik, ini kesalahan terbesar anda sebagai anak Presiden.”

Seterusnya, tulisan ini memang banyak membandingkan gaya hidup Gibran dengan orang-orang yang punya akses langsung dengan kekuasaan pada umumnya. Ryo Kusumo mengakui, tulisan ini terinspirasi sebuah tulisan berjudul Gibran Rakabuming Sebaiknya Belajar dari Ibas Yudhoyono dan Tommy Soeharto yang diterbitkan di situs mojok.co 11 Juni 2015 lalu. Isinya sejalan dengan posting Ryo, yaitu sindiran soal gaya hidup Gibran yang berbeda 180 derajat dengan umumnya anak pejabat.

Tapi yang paling jadi pembeda adalah soal Gibran yang memilih Selvi Ananda daripada model-model papan atas nasional. “Apa sih sulitnya anak presiden seperti anda mendapatkan gadis secantik Mariana Renata atau Nabila Syakieb, semanis Dian Sastro, seseksi Bebie Julius atau bahkan se-hot Nikita Mirzani.”

Advertisement

“2016, jadilah anak Presiden sebenarnya, contohlah mereka-mereka itu yang mulai membangun trah, membangun dinasti kelas kakap di negeri ini. Kami siap mendukung mu, kami ingin cipratanmu. Bukan cuma ketusanmu di media. Salam haters, [Karena haters juga butuh asupan ‘GIZI’],” tutupnya.

Tapi apa tanggapan Gibran Rakabuming. Melalui akun yang diyakini miliknya, @chill_pari, cuma ada satu kalimat pendek soal surat “haters” itu. “Opo to,” kicau @chilli_pari, Minggu. Ya, cuma itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif