News
Jumat, 10 Februari 2023 - 15:08 WIB

Fenomena Aneh Sebelum Gempa Turki, Banyak Anjing Melolong di Pusat Gempa

Hesti Puji Lestari  /  Rudi Hartono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Video seekor anjing melolong berulang-ulang sebelum terjadi gempa bumi dahsyat di Turki viral di media sosial. (Tangkapan layar Twitter)

Solopos.com, SOLO–Bukan hanya satu, ternyata ada beberapa fenomena aneh yang terekam kamera sebelum Turki dan Suriah diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8, Senin (6/2/2023) lalu.

Turki dan Suriah baru saja diguncang gempa yang menyebabkan ribuan nyawa melayang. Sebelum gempa terjadi, banyak orang merekam peristiwa-peristiwa aneh dan misterius di Turki.

Advertisement

Selain awan berbentuk UFO yang terlihat di langit Turki, beberapa hewan di negara tersebut juga sempat tertangkap kamera bertingkah aneh.

Laporan BBC menyebut jika sekelompok burung gagak terbang di pusat gempa dengan perilaku aneh. Burung-burung itu terlihat terbang berputar-putar dan turun secara massal ke pepohonan di dekatnya, mengubah puncak pohon menjadi hitam saat mereka berkumpul bersama.

Demikian juga dengan banyaknya lolongan anjing yang terdengar di sekitar pusat gempa sebelum guncangan dahsyat menghantam Turki. Video yang merekam anjing melolong sebelum gempa viral di media sosial.

Advertisement

Dilansir dari Newsweek, ternyata memang sudah ribuan tahun ditemukan fakta hewan-hewan bisa merasakan bencana alam.

Menurut laporan US Geological Survey, hewan-hewan seperti tikus, musang, ular, dan kelabang dilaporkan bermigrasi ke tempat yang aman beberapa hari sebelum gempa bumi yang merusak di Yunani pada 373 SM.

Satu studi pada 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Ethology menyebut hewan seperti sapi, anjing, dan domba di Italia menunjukkan pergerakan selama 45 menit menuju lokasi lebih aman ketika gempa akan terjadi.

“Kami memiliki indikasi yang sangat baik bahwa hewan benar-benar merasakan prekursor gempa bumi dan itu bukan aktivitas seismik,” kata Martin Wikelski, direktur Institut Perilaku Hewan Max Planck dan penulis studi itu, kepada Washington Post.

Advertisement

Hewan mungkin dapat mendeteksi gelombang kejut yang datang sebelum gelombang yang lebih dahsyat yang menyebabkan kerusakan akibat gempa.

Survei Geologi AS menjelaskan bagaimana gelombang “P” primer yang kurang kuat ini dihasilkan oleh gempa terlebih dahulu, bergerak dengan cepat menjauh dari lokasi gempa, diikuti kemudian oleh gelombang “S” sekunder yang lebih kuat.

Diperkirakan gelombang P mungkin yang dirasakan hewan. Namun, gelombang S biasanya muncul kurang dari satu menit setelah gelombang P.

Sementara itu, korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Turki dan Suriah telah mencapai 19.000 jiwa. Korban tewas di Turki mencapai 16.170, sementara di Suriah lebih dari 3.000 orang.

Advertisement

Dikutip dari Bisnis.com yang melansir Reuters, Kamis (9/2/2023), kedinginan dan kelaparan membayangi para korban gempa. Sebab, ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal. Gempa dahsyat yang mengguncang Turki dan Suriah dengan kekuatan magnitudo 7,8 pada Senin (6/2/2023) berlangsung pada musim dingin.

Jumlah korban jiwa tersebut melampuai korban jiwa akibat gempa dengan kekuatan yang sama di bagian barat laut Turki pada 1999. Ketika itu, korban jiwa tercatat lebih dari 17.000 orang.

Seorang pejabat Turki mengatakan bencana tersebut menimbulkan kesulitan yang sangat serius untuk penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) yang dijadwalkan pada 14 Mei 2023.

Presiden Tayyip Erdogan diperkirakan akan menghadapi tantangan terberat dalam dua dekade kekuasaannya. Dengan kemarahan yang membara atas lambatnya pengiriman bantuan dan penundaan dalam upaya penyelamatan, itu pasti akan berperan dalam pemungutan suara jika masih berlanjut.

Advertisement

Sementara itu, konvoi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pertama yang membawa bantuan untuk warga Suriah melintasi perbatasan dari Turki, tiga hari sejak gempa terjadi.

Di Provinsi Idlib Suriah, Munira Mohammad, ibu empat anak yang melarikan diri dari Aleppo setelah gempa, buka suara. “Semua anak-anak di sini. Kami membutuhkan pemanas dan perbekalan. Tadi malam kami tidak bisa tidur karena sangat dingin,” kata dia.

Ratusan ribu orang di kedua negara kehilangan tempat tinggal di tengah musim dingin. Banyak yang berkemah di tempat penampungan darurat di tempat parkir supermarket, masjid, pinggir jalan atau di tengah reruntuhan, seringkali sangat membutuhkan makanan, air, dan panas.

Di sebuah pom bensin dekat Kota Kemalpasa di Turki, orang-orang memilah-milah kardus berisi pakaian yang disumbangkan.

Di kota pelabuhan Iskenderun, wartawan Reuters melihat orang berkerumun di sekitar api unggun di pinggir jalan, di garasi, dan gudang yang rusak.

Pihak berwenang mengatakan sekitar 6.500 bangunan di Turki runtuh dan banyak lagi yang rusak di zona gempa yang dihuni sekitar 13 juta penduduk.

Advertisement

Jumlah kematian yang dikonfirmasi di Turki naik menjadi 16.170 pada Kamis, kata Erdogan. Di Suriah, yang telah hancur akibat perang saudara selama hampir 12 tahun, lebih dari 3.000 orang meninggal dunia, menurut pemerintah dan layanan penyelamatan di barat laut yang dikuasai pemberontak.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Hewan-hewan di Turki Bertingkah Aneh sebelum Gempa, Ilmuwan Bongkar Alasannya

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif