News
Minggu, 2 November 2014 - 22:15 WIB

FENOMENA ALAM PATI : Semburan Lumpur 30 Meter Berubah Jadi Air, Pemkab: Tunggu Hasil Lab!

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melihat titik semburan air dari sumur bor di Dukuh Sarimulyo, Desa Wotan, Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, Minggu (2/11/2014). Semburan air bercampur lumpur serta gas setinggi sekitar 20 meter dari lokasi pengeboran sumur sedalam 160 meter yang terjadi sejak Sabtu (1/11) membuat 70 kepala keluarga (KK) mengungsi. (JIBI/Solopos/Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Solopos.com, PATI–Fenomena alam terjadi di Pati. Semburan lumpur hingga ketinggian 30 meter berasal dari sumur bor milik warga Desa Wotan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Sabtu (1/11/2014). Pada malam harinya semburan lumpur berubah menjadi air jernih. (Baca Juga: Warga Mengungsi)

Pemkab Pati menguji laboratorium air yang menyembur dari sumur  warga.

Advertisement

“Masyarakat harus menunggu terlebih dahulu hasil uji laboratoriumnya, nanti seperti apa. Jika memang kualitasnya bagus dan layak dikonsumsi, tentunya silakan dimanfaatkan,” kata Bupati Pati, Haryanto, ketika mengunjungi lokasi sumur bor milik Sabar, Minggu (2/11/2014) sebagaimana ditulis Antara.

Namun Bupati juga berpesan kepada masyarakat untuk menunggu tim ahli yang akan meneliti penyebab terjadinya semburan air ke udara hingga puluhan meter tersebut.

Penanganannya, kata dia, harus tepat agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan nantinya.

Advertisement

“Masyarakat bersabar terlebih dahulu untuk menunggu hasil kajian tim ahli,” ujarnya.

Apabila air dari sumur tersebut memang layak dikonsumsi, nantinya pengelolaannya bisa ditangani pemkab untuk kepentingan masyarakat setempat.

<b>Warga Butuh Air</b>

Advertisement

Untuk sementara, kata dia, air dibiarkan mengalir, mengingat lokasinya juga dekat dengan sungai sehingga lebih mudah dalam membuangnya.

Selama ini, lanjut dia, warga desa setempat memang membutuhkan air bersih karena air dari sumur warga kualitasnya kurang bagus mengingat pada musim kemarau warnanya tidak jernih lagi.

Terkait dengan warga setempat yang sempat mengungsi, kata dia, dipersilakan untuk pulang ke rumahnya masing-masing karena yang keluar dari sumur tidak lumpur, melainkan air.

“Kondisi yang terjadi saat ini bukanlah bencana dan Pemkab segera menanganinya agar air yang berasal dari sumur tersebut juga bisa dimanfaatkan warga,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif