SOLOPOS.COM - Hacker di AS diklaim berusaha curi data-data rahasia Covid-19. (Istimewa/Ilustrasi)
Solopos.com, SOLO – Badan investigasi Amerika Serikat FBI mengungkap stategi dan motif peretas membobol data rahasia perusahaan di tengah pandemi Covid-19. FBI baru-baru ini melihat peretas yang didukung negara mencari-cari serangkaian lembaga kesehatan dan lembaga penelitian.
Satu Pasien Covid-19 Asal Ponorogo Sembuh, Masih Lima Lagi
Deputy Assistant Director FBI Tonya Ugoretz mengungkap fenomena peretasan akhir-akhir ini. Dia mengatakan masuk akal bagi lembaga yang tengah melakukan penelitian untuk menjanjikan vaksin yang potensial untuk diumumkan di depan umum.
“Kami tentu saja telah melihat kegiatan pengintaian, dan beberapa intrupsi,”ujar Ugoretz. “Pada beberapa lembaga tersebut, terutama mereka yang telah mengumumkan tengah melakukan penelitian terkait Covid-19.”
2 Staf Milenial Jokowi Dikecam Publik, KSP: Tunggu Keputusan Presiden!
“Sisi buruknya adalah bahwa hal itu membuat mereka menjadi target bagi negara lain yang tertarik untuk mengumpulkan detail tentang apa yang sebenarnya mereka lakukan.”
Ugoretz mengatakan bahwa peretas yang didukung negara sering menargetkan industri bio farmasi. “Namun pasti akan meningkat selama krisis ini,” ujarnya.
Meski begitu, dia tidak menyebutkan nama negara tertentu atau mengidentifikasi organisasi yang ditargetkan.
Sudah 20 Hari, Masa Karantina ODP Covid-19 Klaster Gowa di Karanganyar Diperpanjang
“Organisasi yang melakukan penelitian medis dan orang-orang yang bekerja untuk mereka harus waspada terhadap pelaku ancaman,” ujar Director of the National Counterintelligence and Security Center, Bill Evanina. “[Mereka] berusaha mencuri kekayaan intelektual atau data sensitif lainnya yang terkait dengan respons Amerika terhadap pandemi Covid-19.”