Solopos.com, SOLO—Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mengadakan pelepasan wisudawan dan sambut alumni baru di aula fakultas, Kamis (6/4/2023). Pada kesempatan tersebut para peserta dibekali ilmu tentang pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang diisi langsung oleh Wakil Ketua Otoritas IKN, Dhony Rahajoe.
Pada acara tersebut para mahasiswa yang akan diwisuda secara simbolis diberikan kartu alumni, sebagai tanda resmi menjadi anggota Ikatan Alumni Fakultas Pertanian atau Ikatani UNS Solo. Penyerahan tersebut diberikan langsung oleh ketua Ikatani UNS, Dina Hidayana.
Dalam kesempatan tersebut Dina yang baru saja dipilih ketua satu bulan lalu itu, menyampaikan kontribusi para alumni fakultas pertanian sangat penting dan sangat dinantikan.
“Karena tanpa kontribusi kita seluruh mimpi-mimpi yang dimiliki oleh bangsa ini mungkin tidak terwujud,” kata dia
“Karena tanpa kontribusi kita seluruh mimpi-mimpi yang dimiliki oleh bangsa ini mungkin tidak terwujud,” kata dia
“Saya percaya dengan apa yang disampaikan oleh politikus Amerika Henry Kissinger, yang selalu mengatakan apabila kita ingin mengusai orang, maka kuasailah pangan, dan apabila kita ingin mengusai bangsa, maka kuasailah energi,” kata dia.
Maka menurut dia, para alumni FP patut bersyukur dan berbangga lantaran berhasil menjadi bagian dari pegiat pertanian. Karena menurut Dina, sektor pertanialah yang ke depan, memiliki peran menopang kehidupan masyarakat.
Atas peran tersebut, Dina menekankan bekerja di sektor pertanian bukan lagi hal remah. Maka sudah sewajarnya alumni FP bangga menjadi alumni pertanian. “Karena itulah yang dibutuhkan negeri ini, kita perlu alumni-alumni yang percaya diri,” tutur dia.
Dina merupakan salah satu alumni yang lulus 1998, tidak terasa hidup membawanya sampai pada momen hari ini yang bisa bertugas di MPR RI. Politikus Partai Golkar itu kini konsen isu kedaulatan pangan berbasis kelestarian lingkungan.
“Ternyata hidup yang kita tekuni dengan bidang yang kita minati sejak awal, dan terus ditekuni akan membawa kita, bukan hanya menjadi orang baik, tapi juga berguna bagi masyarakat luas,” ujar dia.
Menurutnya tanpa kerja-kerja alumni FP, mungkin Indonesia akan tinggal nama, karena terus bergantung pada pangan bangsa lain. Maka perlu para alumni FP dirasa perlu berkontribusi terhadap kedaulatan pangan.
Dekan Fakultas Pertanian UNS Solo, Samanhudi, mengatakan keberhasilan menjadi sarjana pertanian bukan merupakan akhir dari perjalanan, namun menjadi awal yang baru untuk memasuki dunia yang sebenarnya.
“Kalau saudara kemarin di kampus menuntut ilmu, sudah jelas ada panduannya, sudah jelas kurikulumnya, dan tinggal melaksanakan. Namun, setelah lepas dari perguruan tinggi, mulai besok pagi akan berada di tengah-tengah masyarakat,” kata dia.
Menurut dia, di kehidupan bersama masyarakat merupakan kampus yang sebenarnya, lantaran penilaian langsung diberikan oleh masyarakat yang mungkin standar penilaiannya cukup berbeda.
“Siapa yang berhasil beradaptasi dengan lingkungan, maka dia yang mungkin lebih bisa sukses. Oleh karena itu, mulai besok harus meningkatkan bagaimana hidup di masyarakat, bagaimana menyesuaikan diri,” kata dia
Dia meyakini ilmu yang sudah diberikan oleh kampus bisa menjadikan bekal dan bisa dikembangkan untuk berkontribusi langsung di tengah-tengah masyarakat. “Kami berpesan untuk menjaga nama baik institusi, diri sendiri, dan orang tau. Lalu di mana pun kalian berada tetap ingat almamater UNS,” kata dia.