News
Minggu, 8 Maret 2020 - 03:00 WIB

Fakta-Fakta Pulau Sebaru Kecil yang Jadi Lokasi Observasi Virus Corona

Redaksi Solopos  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pulau Sebaru Kecil (Antara)

Solopos.com,SOLO– Sebanyak 69 warga negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) Diamond Princess dipindahkan dari KRI dr Soeharso-990 ke Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Mereka dievakuasi untuk menjalani observasi selama 14 hari.

Satu di antara 69 WNI ABK Diamond Princess diisolasi di RS Persahabatan karena diduga terkena virus corona atau covid-19. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut kondisi WNI itu saat ini baik tanpa keluhan. "(Kondisi) baik tanpa keluhan, nggak panas nggak apa dan sebagainya, tapi kita berkepentingan isolasi supaya nggak menjadi sumber penularan baru," kata Sesditjen P2P Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto, seperti dilansir detikcom, Jumat (6/3/2020) malam.

Advertisement

Seperti diketahui sudah ada 4 warga negara Indonesia (WNI) yang positif terjangkit virus corona. Pulau Sebaru Kecil merupakan salah satu gugus pulau di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pulau ini merupakan bagian dari Pulau Sebaru yang terbagi atas dua yakni Pulau Sebaru Besar dan Pulau Sebaru Kecil.

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto memilih Pulau Sebaru Kecil sebagai tempat yang cocok untuk observasi. Hal ini dikarenakan suasana alam sekitar yang mendukung dan tersedianya mata air.

Advertisement

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto memilih Pulau Sebaru Kecil sebagai tempat yang cocok untuk observasi. Hal ini dikarenakan suasana alam sekitar yang mendukung dan tersedianya mata air.

Menurut Terawan, Pulau Sebaru Kecil bisa menjadi tempat bagi mereka yang negatif virus corona atau pun mereka yang terindikasi tertular Covid-19. Karena tingkat keamanan di Pulau Sebaru sangat baik. Perairannya yang termasuk dangkal, antara 5 hingga 20 meter.

Berikut beberapa fakta unik terkait Pulau Sebaru seperti dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (7/3/2020).

Advertisement

1. Dikelilingi Banyak Pulau

Pulau yang dikenal sejak 1980-an ini di kelilingi pulau-pulau tak berpenghuni. Beberapa pulau yang mengelilinginya yakni Pulau Bunder, Pulau Nyamplong, Pulau Lipan, Pulau Pantara Barat, Pulau Kapas, dan Pulau Pantara Timur.

Di antara beberapa pulau tersebut, hanya Pulau Pantara Timurlah yang memiliki fasilitas lengkap sehingga dijadikan sebagai pulau wisata privat. Pulau Pantara juga memiliki fasilitas landasan helikopter Untuk menuju Pulau Pantara ini hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit dari Pulau Sebaru..

2. Terbagi Menjadi Dua

Secara geografis, Pulau Sebaru terbagi menjadi dua daratan, yakni Pulau Sebaru Besar dan Pulau Sebaru Kecil. Posisi keduanya saling berdampingan. Pulau Sebaru Besar berada di wilayah pulau harapan. Sedangkan Pulau Sebaru kecil berada di wilayah kelurahan Pulau Kelapa. Pulau Sebaru Besar memiliki luas 6,38 hektare dan Pulau Sebaru Kecil memiliki luas 16,6 hektare.

Advertisement

3. Aman Untuk Observasi

Pulau Sebaru Kecil memiliki luas 16,6 hektar yang secara administratif masuk dalam Kelurahan Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Untuk sampai ke pulau ini memakan waktu 1,5 jam perjalanan dengan menggunakan speed boat dari Pantai Mutiara Pluit. Bahkan Pulau terdekat dari Sebaru Kecil adalah Pulau Kelapa dengan jarak 32 kilometer. Maka dari itu, pulau ini dinilai aman untuk observasi.

4. Tak Berpenghuni

Untuk bisa sampai ke Pulau Sebaru, Anda harus menempuh waktu sekitar 3 jam dari Dermaga Kaliadem, Muara Angke. Letak pulau ini jauh dari pemukiman dan kosong tak berpenghuni. Hal ini, dianggap aman sebagai tempat observasi yang memang semestinya berada jauh dari pemukiman.

Jadwal Liga Italia Banyak Ditunda, Ini Daftar Laga Yang Bakal Digelar

Advertisement

5. Memiliki Fasilitas Memadai

Meskipun tak berpenghuni, namun Pulau Sebaru Kecil ini memiliki fasilitas yang memadai dan cocok untuk tempat observasi WNI ABK World Dream selama 14 hari terkait virus corona. "Ini pulau kosong tapi perlengkapannya luar biasa, termasuk mata air, sumber air ini semua luar biasa dan gedungnya juga terpisah-pisah. Jadi memang seperti direncanakan kita dapat berkah, kita buat evakuasi, observasi enak," ujar Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto usai Rakor Tingkat Menteri di Kemenko PMK, Jakarta, Senin (24/2/2020).

6. Pernah Dijadikan Tempat Rehabilitasi

Sebelum ditetapkan sebagai tempat observasi ratusan WNI kru kapal pesiar World Dream, area Pulau Sebaru juga pernah digadang-gadang untuk dijadikan area rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba.

Tempatnya yang jauh dari pemukiman dianggap tepat sebagai tempat rehabilitasi. Bahkan, disana telah dibangun sejumlah fasilitas rehabilitasi diantaranya medical centre, pusat sosialisasi, ruang perawat, serta asrama untuk para pasien. Kabarnya ide tersebut tercetus akhir Maret 2001. Namun, saat ini pulau tersebut sudah tidak dijadikan sebagai tempat rehabilitasi sejak beberapa tahun terakhir.

7. Bagian Taman Nasional

Pulau Sebaru merupakan bagian dari taman nasional. Perairan di Pulau Sebaru termasuk dalam zona wisata taman nasional yang dijadikan sebagai sarana rekreasi dan kunjungan wisata. Keindahan alam pun dapat dilihat di pulau ini dengan adanya berbagai jenis flora tumbuh subur di Pulau Sebaru yakni Ketapang, Mangga, Jambu, Sukun, Kelapa, Cemara, hingga Mengkudu.

8. Indah Seperti Bunaken

Pulau Sebaru dinilai juga tak kalah indah dengan Bunaken. Sebab pulau ini masih memiliki biota laut yang sangat dijaga kelestariannya. Keindahan yang ada di bawah lautnya tak perlu diragukan lagi. Keindahaan bawah lautnya yakni dipenuhi oleh penyu, lobster, bahkan ikan badut. Tak heran bila Pulau Sebaru sangat digemari oleh para pecinta diving atau menyelam.

9. Dihuni Fauna Langka

Selain memiliki aneka ragam biota laut serta terumbu karang yang indah, Pulau Sebaru juga dijadikan rumah singgah bagi para fauna langka dan unik, salah satunya adalah Burung Elang Bondol.

10. Sempat Ditemukan Kerangka Manusia

Fakta menyeramkan juga ditemukan pada Pulau ini. Sebagai pulau tak berpenghuni, tentunya Pulau Sebaru juga memiliki sisi misterinya. Pada April 2018 lalu, penemuan tulang belulang manusia berserakan ditepian pantai Pulau Sebaru oleh dua nelayan. Kemudian polisi membawa tulang belulang manusia itu ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diidentifikasi. (Bunga Oktavia)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif