SOLOPOS.COM - Ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo, Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E (kiri) berjalan memasuki ruangan saat tiba di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7/2022). (Antara/M Risyal Hidayat)
Solopos.com, JAKARTA — Fakta baru tentang sosok Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, tersangka pembunuhan Brigadir J, ajudan Ferdy Sambo, terkuak. Bharada E bukanlah penembak jitu, melainkan sopir.
Awalnya Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, menyebutkan latar belakang Bharada E adalah penembak kelas satu di Resimen Pelopor.
Akan tetapi, belakangan terungkap fakta bahwa hal tersebut adalah omong kosong belaka.
Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Edwin Partogi Pasaribu, menyebut Bharada E tidak bertugas sebagai ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo atau ADC. Tetapi, sehari-hari dia bertugas sebagai sopir.
Sebagai informasi, Aide-de-camp sering disingkat ADC adalah seorang asisten pribadi atau sekretaris dari seseorang berpangkat tinggi, biasanya pejabat pemerintahan, polisi atau anggota militer senior, seorang anggota keluarga kerajaan, atau seorang kepala negara.
Baca juga : Tersangka Pembunuhan Brigadir J, IG Bharada E Diserbu Netizen
Menurut keterangan Bharada E yang meminta perlindungan kepada LPSK, dia diberi pistol pada November 2021. Dia kemudian berlatih menembak pada Maret 2022.
Akan tetapi, dalam baku tembak yang menewaskan Brigadir J, Bharada E yang ternyata seorang ssopir itu disebut memakai pistol jenis Glock 17. adahal, senjata itu harganya mahal dan merupakan pistol standar perwira.
Jadi, suatu kejanggalan besar jika Bharada E yang pangkatnya masih sangat rendah memegang senjata berharga ratusan juta tersebut.
Baca juga : Susno Duadji Komentari Kasus Brigadir J: Polisi Rusak TKP Bisa Dipidana