News
Jumat, 5 Februari 2016 - 19:34 WIB

ES KOPI BERUJUNG MAUT : Misteri Ketakutan Mirna Saat Ketemu Jessica, Dermawan Investigasi di Australia

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Beberapa saksi, termasuk Jessica Wongso (kanan), dalam rekonstruksi kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin setelah minum kopi di Olivier Cafe. (Istimewa/Detik.com)

Es kopi berujung maut membuat Dermawan Salihin ingin melakukan investigasi latar belakang pertemanan Mirna dan Jessica di Australia.

Solopos.com, JAKARTA — Ayah Wayan Mirna Salihin, Dermawan Salihin, tak hanya menunggu hasil investigasi polisi dalam mengusut kematian putrinya. Dermawan diam-diam membuat “tim investigasi” sendiri di Australia untuk menelisik kehidupan Jessica Kumala Wongso selama tinggal di negeri Kanguru. Muncul dugaan bahwa Mirna berteman baik dengan Jessica, namun ada kesan ketakutan.

Advertisement

“Bukan tim, teman-teman saja di Australia,” kata Dermawan saat diwawancarai wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (5/2/2016), dikutip Solopos.com dari Detik.

Dermawan mengungkapkan ia sudah mendapatkan informasi seputar Jessica dan juga pertemanannya dengan Mirna selama di Australia. Namun, ia enggan mengemukakannya di publik dengan alasan akan diungkap di pengadilan. “[di] Australia, setahu saya dia permanent resident, sekolah 8 tahun dengan anak saya,” kata Dermawan.

Advertisement

Dermawan mengungkapkan ia sudah mendapatkan informasi seputar Jessica dan juga pertemanannya dengan Mirna selama di Australia. Namun, ia enggan mengemukakannya di publik dengan alasan akan diungkap di pengadilan. “[di] Australia, setahu saya dia permanent resident, sekolah 8 tahun dengan anak saya,” kata Dermawan.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Jessica memang telah mendapatkan sttus sebagai permanent resident atau pemegang visa permanen Australia. Berdasarkan sumber yang dekat keluarga Jessica, perempuan 27 tahun ini telah tinggal bersama kedua orang tua dan dua saudaranya di Sydney selama delapan tahun. Dengan status itu, Jessica bisa bekerja dan menempuh pendidikan di sana.

Menurut Dermawan, Jessica, Mirna dan kembarannya, Made Sandy Salihin, juga Boon Juwita alias Hani, sama-sama satu kuliah di kampus Billy Blue College. Jessica satu jurusan dengan Mirna, yakni di desain grafis. Baca juga: Jessica Seharusnya Kembali ke Sydney, Ini Pengakuan Orang Dekatnya di Australia.

Advertisement

Tetapi, sepengetahuan Dermawan, Jessica juga kenal dengan Arief. Bahkan Mirna kerap meminta ditemani oleh Arief bila hendak bertemu dengan Jessica. “Arief kenal Jessica karena Mirna pacaran sama Arief dan kalau ketemu selalu ditemani Arief. Selalu begitu, kaya orang sama Jessica baik tapi takut,” tutupnya.

Dugaan ketakutan itu juga pernah diungkapkan Dermawan dalam Indonesia Lawyers Club TV One Selasa (2/2/2016) malam. Saat itu, Dermawan menggambarkan bagaimana Mirna yang ragu-ragu untuk bertemu dengan Jessica sehingga harus menunggu temannya, Hani. “Saat itu dia mau meeting, sebenarnya itu molor 2 jam. Dia pulang, lalu di rumah ada ayah suaminya. Setelah itu, dia diantar suaminya,” katanya.

Berdasarkan keterangan suami Mirna, Arief Sumarko, ada sesuatu yang dianggap aneh dari diri Jessica. Pengakuan itu didapat setelah Dermawan menanyai anak dan menantunya seusai meninggalnya Mirna.

Advertisement

“Saya tanya Arief, yang aneh apa? [jawabnya] ‘Ya waktu itu Mirna enggak mau ketemu Jessica langsung’. ‘Kenapa?’ ‘Pokoknya aneh.’ ‘Lho kamu anter? ‘Iya’,” katanya menirukan percakapannya dengan Arief.

Arief mengatakan pada sore nahas itu, Mirna sudah mengantarkannya sampai di Grand Indonesia Mall. Namun, Mirna tak langsung masuk dan memilih menunggu Hani. “Dia tidak mau masuk, nunggu Hani.”

Dugaan serupa juga diungkapkan pengamat kepolisian, Sisno Adiwinoto, dalam kesempatan yang sama. Dia mempertanyakan maksud di balik ajakan Jessica terhadap Mirna untuk bertemu hingga berulang kali. “Korban ini takut ketemu tersangka. Karena takut, dia minta ditemani Hani. Dia [Mirna] berulang kali ditelepon untuk ketemu,” katanya.

Advertisement

Selain itu, soal alasan memberikan kado untuk Mirna, muncul pertanyaan mengapa tidak dilakukan sejak kali pertama bertemu saat keluarga Mirna menjamu Jessica. “Kalau belikan kado, kenapa enggak dari dulu? Kira-kira inilah modus alibi untuk melakukan itu.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif