News
Kamis, 4 Februari 2016 - 19:02 WIB

ES KOPI BERUJUNG MAUT : Mirip Kopi Mirna, 40 Menit Kopi Bersianida Seperti Kunyit

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bubuk kopi (Onegoodthingbyjillee.com)

Es kopi berujung maut terus menunjukkan fakta-fakta lain di Olivier Cafe. Warna kopi Mirna cocok dengan sampel kopi bersianida, yaitu mirip kunyit.

Solopos.com, JAKARTA — “It’s awful, it’s so bad.” Kata-kata spontan Wayan Mirna Salihin setelah menyeruput es kopi Vietnam yang berasa aneh itu bersamaan dengan keganjilan lain. Kopi itu disebut berwarna lain, bukan hitam layaknya kopi normal.

Advertisement

Cerita ayah Mirna, Edi Dermawan Salihin, di Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One Selasa (2/2/2016) malam menggambarkan secara detail kondisi itu. Kali pertama, kata dia, hal itu diketahuinya dari cerita Hani, kawan Mirna yang juga menjadi saksi kejadian nahas itu.

“Sekitar 40 sekian menit [setelah kopi datang], bukan 15 menit [seperti pengakuan Jessica Wongso], datanglah si lugu Mirna dan Hani. Dia duduk, pegangin sedotannya aja, aduk-aduk langsung diseruput. Langsung ‘ih so awful, its so bad. Jes, ini apa ini?’. ‘Iya apa ga tahu ini, Han coba deh, Hani nyoba,” cerita Dermawan.

Advertisement

“Sekitar 40 sekian menit [setelah kopi datang], bukan 15 menit [seperti pengakuan Jessica Wongso], datanglah si lugu Mirna dan Hani. Dia duduk, pegangin sedotannya aja, aduk-aduk langsung diseruput. Langsung ‘ih so awful, its so bad. Jes, ini apa ini?’. ‘Iya apa ga tahu ini, Han coba deh, Hani nyoba,” cerita Dermawan.

Setelah kejadian itu, Dermawan sempat bertanya kepada Hani soal pengakuan awalnya bahwa dia ikut meminum kopi itu. Dia minta Hani untuk bicara jujur. Belakangan, Hani mengakui bahwa dia hanya mencicipi kopi Mirna tersebut dan mengeluarkannya kembali.

“Jadi Hani dibilang nyeruput, minum, itu bohong. ‘Han,’ Saya bilang sama Hani. ‘Anak saya mati lho, saya bisa nekat nih. Saya masuk bui enggak apa-apa, tapi kamu aman kalau mau jujur’,” kata Dermawan menirukan pembicaraannya dengan Hani.

Advertisement

Satu petunjuk lain pun didapat dari pengakuan Hani versi Dermawan. “‘Saya ngaku, sebenarnya saya coba cuma sampai lidah, terus saya lepas. Rasanya aduh pahit, Om’. Saya tanya lagi, ‘cuma, warna kopinya item, atau seperti apa? ‘Enggak Om, kayak kunyit’.”

Warna kopi itulah yang kemudian dicocokkan dalam rekonstruksi yang digelar Polda Metro Jaya. Polisi, kata Dermawan, membuat beberapa sampel kopi Vietnam yang belum diaduk, sudah diaduk, kopi yang dicampur sianida, dan yang tidak mengandung sianida.

“Dalam waktu 40 menit, [kopi yang dicampur sianida] kayak kunyit itu. Saya tanya sama Hani, ini kayak gini ga kopinya [Mirna]? ‘Iya Om,” kata Dermawan. Baca juga: Ayah Mirna: Anak Saya Mati, yang Beli Kopi Dia!

Advertisement

Hal itu diperkuat lagi dengan keterangan yang diperoleh Dermawan dari si pembuat kopi. Seluruh kopi yang dibuatnya berwarna sama, yaitu hitam. Artinya, hingga selesai dibuat, kopi Mirna masih berwarna hitam, bukan seperti kunyit. “Itu saksinya siapa? Si Rangga [barista] ini bikinnya banyak, sama semua [warna kopinya]. Di kamera juga sama semua hitam.”

Soal pengakuan Dermawan di program tersebut, Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol. Krishna Murti enggan berkomentar banyak. Krishna juga enggan berkomentar terkait pernyataan soal permintaan Jessica untuk dicium Mirna.

Ia meminta hal tersebut ditanyakan langsung kepada Darmawan selaku orang yang pertama kali melontarkan pernyataan tersebut pada acara bincang-bincang di sebuah stasiun televisi swasta. “Tanya sama Bapaknya. Saya lagi kerja, tidak sempat nonton televisi,” ujar Krishna seusai pemeriksaan Hani, seperti ditulis CNN Indonesia, Kamis (4/2/2016).

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif