News
Kamis, 9 Desember 2021 - 16:07 WIB

Erupsi Semeru Dikaitkan Ramalan Jayabaya, Ini Penjelasan BPBD

Chelin Indra Sushmita  /  Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Relawan memantau luncuran awan panas yang keluar dari kawah gunung Semeru di desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menghimbau masyarakat agar mewaspadai awan panas serta tidak beraktivitas dalam radius satu kilometer dari kawah gunung dan lima kilometer dari arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc.

Solopos.com, LUMAJANG — Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) dikaitkan dengan ramalan Jayabaya. Namun, terjadinya bencana alam tersebut memiliki penyebab yang bisa dibuktikan secara ilmiah.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menjelaskan, yang terjadi di Gunung Semeru bukanlah erupsi. Manager Pusat Pengendalian Ops Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Jawa Timur Dino Andalananto mengatakan, aktivitas Gunung Semeru itu merupakan awan panas guguran.

Advertisement

“Kebetulan ini kemarin kan awan panas guguran yang sifatnya rapid-onset. Jadi tiba-tiba,” ujarnya seperti dikutip dari Liputan6.com, Kamis (9/12/2021).

Baca juga: Kisah Ali Nguli Pasir Demi Sesuap Nasi, Hilang Ditelan Erupsi Semeru

Akibat awan panas guguran itu, sekitar 2.417,2 Ha lahan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, rusak. Bencana alam ini juga menyebabkan banyak orang mengungsi dan memakan 43 korban jiwa.

Advertisement

Dahsyatnya bencana ini sempat dikaitkan dengan ramalan Jayabaya tentang tanah Jawa bakal terbelah menjadi dua. Berikut isi ramalannya:

“Putra kinasih swargi kang jumeneng ing gunung Lawu, hiya yayi bethara mukti, hiya krisna, hiya herumukti mumpuni sakabehing laku nguel tanah Jawa kaping pindho, ngerahake jin setan kumara prewangan, para lelembut ke bawah parintah saeko proyo kinen ambantu manungso Jawa padha asesanti trisula weda landhepe triniji suci bener, jejeg, jujur kadherekake Sabdopalon lan Noyogenggong”

Baca juga: Tikus Pithi Noto Baris Tertulis di Ramalan Jayabaya, Ini Maknanya

Advertisement

Ramalan Jayabaya tersebut awalnya dikait-kaitkan dengan mitos jika Gunung Slamet di Jawa Tengah erupsi hebat, konon Tanah Jawa akan terbelah karenanya. Gunung Slamet menaungi lima kabupaten di Jawa Tengah, yakni Brebes, Banyumas, Purbalingga, Pemalang, dan Tegal.

Berdasarkan amatan dari situs Magma Indonesia, saat ini kondisi Gunung Slamet normal dan tidak ada aktivitas vulkanik yang mengkhawatirkan. Sementara Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jateng dan DIY berada pada level II Siaga. Sementara Gunung Semeru berada di level III Waspada dan kondisinya belum stabil.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif