News
Senin, 13 Juni 2022 - 13:57 WIB

Eril Dimakamkan, Ridwan Kamil Ungkap Penantian 14 Hari Begitu Panjang

Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Brimob Polda Jabar membawa peti jenazah almarhum putra sulung Gubernur Jawa Barat, Emmeril Kahn Mumtadz saat prosesi pemakaman di Cimaung, Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (13/6/2022). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nz)

Solopos.com, BANDUNG—Suasana penuh haru terlihat saat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil  menyampaikan sambutan penutup prosesi pemakaman putranya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril di Islamic Center Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin (13/6/2022).

Ridwan Kamil tidak hanya memberikan sambutan sebagai orang tua Eril. Kang Emil juga membacakan memori mengenai Eril dan masa-masa sulit 14 hari mencari jasad putra sulunngnya itu yang hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss.

Advertisement

“Izinkan saya menyampaikan sepenggal rasa cinta siapa itu Eril dan hikmah kepergian Eril,” katanya di depan pusara Eril, dikutip dari siaran langsung YouTube Kompas TV.  Berikut cerita yang disampaikan Ridwan Kamil:

Baca Juga: Warga di Sepanjang Jalan Lepas Kepergian Eril, Ridwan Kamil Terharu

Advertisement

Baca Juga: Warga di Sepanjang Jalan Lepas Kepergian Eril, Ridwan Kamil Terharu

14 hari bisa terasa pendek dalam sehari-hari. Tapi 14 hari ini menjadi begitu panjang dalam kehidupan kami.  Kami bertanya-tanya kenapa harus selama ini?  Mengapa tidak lebih cepat agar semua lekas berlalu?  Supaya kami yang hidup tidak terlalu lama berkabung.

Tapi, waktu adalah rahasia Allah yang tidak bisa dipecahkan apalagi menyangkut tentang kelahiran dan kematian.  Waktu adalah relatif begitulah kata orang-orang yang arif, dan akhirnya kami menerima dengan hati yang lapang setelah bisa menemukan petunjuk yang terang.  Dalam rangka 14 hari yang sejujurnya sangat melelahkan namun kami pun mendapatkan banyak pelajaran dan menerima kearifan.

Advertisement

Baca Juga: Tiba di Indonesia, Jenazah Eril Dibawa ke Bandung Lewat Jalur Darat

Kami mengikhlaskan Eril pergi karena kami akhirnya menyadari bahwa Allah telah mencukupkan seluruh amal-amalnya untuk menutupi kemungkinan bertambah kekhilafannya. Mungkin akan berat, tapi kami sudah menyiapkan hati kalau kami tiak akan pernah melihat jasadnya untuk terakhir kali.

Bukankah Eril lahir di New York yang berada jauh di seberang mengapa tidak jika dia wafat di Swiss yang jauhnya tidak berbilang.  Bukankah tiap sejengkal tanah adalah milik Allah yang menentukan segala. Meluncurkan doa yang dipanjatkan dari berbagai penjuru negeri adalah limpahan pertanda yang lebih dari cukup bagi kami untuk yakin barangkali Allah menghendaki agar kepulangannya disambut baik oleh langit dan bumi.

Advertisement

Bagaimana mungkin kami telah merasa dilimpahi oleh rahmat dan karunia saat jenazah yang berhari-hari masih utuh lagi sempurna. Itulah salah satu keyakinan kami bukti adanya mukjizat yang akhirnya alhamdulillah kami diberi sempat melihat tanda kekuasaan Allah sang pemberi berkat belajarlah dari kita yang beriman dan pandai membaca isyarat.

Baca Juga: Hujan Tak Surutkan Masyarakat Sambut Jenazah Eril di Bandung

Kematian Eril merupakan kehilangan yang sangat berat dan pengalaman yang sungguh dahsyat. Di dalam momentum kami merasakan kehilangan yang paling besar. Tapi seketika itu juga kami merasa dilimpahi kasih yang akbar.

Advertisement

Terakhir kami sangat bersyukur dianugerahi seorang putera yang dalam hidupnya bahkan dalam pulangnya masih mendatangkan cinta kepada kami sang orang tua. Terima kasih, hatur nuhun, jazakumullah khoiran katsiran atas segala cinta doa yang dipanjatkan untuk ananda Eril almarhum. Semoga Allah membalas berlipat-lipat kebaikan Anda semua.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif