News
Jumat, 19 November 2021 - 18:34 WIB

Erick Mau Jual BUMN Berpendapatan di Bawah Rp50 Miliar, Ini Alasannya

Newswire  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara Digital Technopreneur Fest, yang digelar BPP Hipmi dan Kementerian Investasi, Jumat (19/11/2021). (Liputan6.com)

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyampaikan akan menjual perusahaan pelat merah yang memiliki pendapatan di bawah Rp50 miliar.

“Saya ingin mendorong lagi, BUMN yang revenue-nya Rp50 miliar ke bawah. Ya tidak usah BUMN ya, itu swasta aja. Kami jual. BUMN harus mainannya lokomotif besar,” katanya dalam acara Digital Technopreneur Fest yang digelar BPP Hipmi dan Kementerian Investasi, seperti dilansir Liputan6.com, Jumat (19/11/2021).

Advertisement

Baca Juga : Ada Makam Misterius di Brajan Boyolali, Kisahnya Bikin Miris

Erick menilai BUMN dengan pendapatan di bawah Rp50 miliar belum mampu bersaing dengan pasar global. Menurutnya butuh perusahaan dengan revenue lebih besar untuk bisa berperan lebih kuat dalam sektor pasar global.

“Yang bisa, harus bisa bersaing dengan pasar global. Yang bisa intervensi pasar ketika keseimbangan ekonomi tak terjadi. Dan kami sudah buktikan. Dan saya harap tadi ini kesempatan pengusaha nasional bangkit,” tutur Erick.

Advertisement

Baca Juga : 2 Dekade Beroperasi, Warung Apung Rawa Jombor Klaten Kini Hampir Bersih

Erick mengklaim pemerintah telah memberikan berbagai fasilitas bagi pengusaha nasional untuk berkembang. Dengan begitu, ia meminta langkah konkret dari pengusaha untuk bisa menyambut keterbukaan tersebut.

“Presiden sudah memberikan. Semua fasilitas ada. Menteri-menteri terkait saya rasa visinya sama. Visinya apa? Tadi kami tak mau negara hanya jadi market. Kalaupun kami terbuka dengan asing harus pastikan pertumbuhan di negara,” jelasnya.

Advertisement

Baca Juga : Ahli Waris Sriwedari Buka Suara, Protes Klaim Pemkot Solo

Lebih lanjut, Erick menilai potensi pasar Indonesia perlu dimanfaatkan untuk membangun pertumbuhan ekonomi nasional. Caranya, kata dia, dengan mengembangkan perusahaan nasional untuk bisa berjaya di negeri sendiri.

“Kita harus pastikan yang namanya market untuk pertumbuhan bangsa. Kami tak antiasing. Menteri Investasi terus gerakan investasi. Pasti niatnya sama. Apa yang kami dapat harus lebih besar dari yang dia dapat,” ujar Erick.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif