News
Minggu, 4 Mei 2014 - 13:42 WIB

EMON PREDATOR SEKS SUKABUMI : Diduga Korban Kejahatan Seksual Emon, Seorang Bocah Meninggal

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan terhadap anak (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SUKABUMI– Keluarga korban kejahatan seksual Emon, predator seks asal Sukabumi terus buka suara. Seorang bocah warga Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi berinisial US, 11, diduga meninggal dunia setelah menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh AS alias Emon.

Informasi tersebut dihimpun dari bibi korban bernisial Ya yang anaknya juga menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh Emon. Dari keterangan Ya, US sempat mengeluh sakit pada bagian anusnya setelah pulang dari bermain di kawasan bekas pemandian air panas Santa di Kecamatan Citamiang, bahkan saat pulang ke rumah korban yang merupakan anak yatim piatu ini tidak mengenakan celana. (Baca: Korban Emon Capai 51 Orang, Inilah Emon Pelaku Kejahatan Seksual di Sukabumi, Umur 1 Tahun Kepala Emon Terbentur, Emon Mengaku Mendapat Bisikan Gaib)

Advertisement

“US juga sempat mengeluh tidak bisa buang air besar, selain itu kondisi tubuhnya juga panas sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Karena kondisi kesehatannya yang terus menurun akhirnya US dirawat di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi selama 12 hari. Dari hasil pemeriksaan dokter keponakan saya itu katanya busung lapar, tetapi selama menjalani perawatan US tidak bisa buang air besar yang dikarenakan sakit pada bagian anusnya,” kata Ya kepada wartawan, Minggu (4/5/2014) sebagaimana ditulis Kantor Berita Antara.

Menurut Ya, karena kondisi kesehatan tidak berangsur pulih dan keuangannya sudah mulai habis, akhirnya US menjalani pengobatan secara alternatif dan sekitar Februari US meninggal dunia. Selain itu, Ya mengaku bahwa anaknya yakni YM juga menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh Emon dan sudah melaporkannya kepada pihak kepolisian.

Sementara itu, Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Hari Santoso mengatakan pihaknya akan menelusuri kasus dugaan adanya korban Emon yang meninggal dunia dan mencari rekam medik selama korban menjalani perawatan di rumah sakit, karena korban meninggal sudah cukup lama.

Advertisement

“Kami akan selidiki kasus ini dan akan mensinkronkan dengan tersangka, apakah bocah yang meninggal dunia tersebut pernah mengalami kekerasan seksual oleh Emon,” kata Hari.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif