News
Rabu, 11 Maret 2015 - 10:30 WIB

ELPIJI BERSUBSIDI : Jatah Elpiji 3 Kg Solo Bocor, Pemkot Minta Tambahan Alokasi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengisian elpiji 3 kg di depo Pertamina (Paulus Tandi Bone/JIBI/Bisnis)

Elpiji bersubsidi Solo ditambah pasokannya namun malah merembes ke daerah lain. Pemkot pun meminta tambahan alokasi elpiji melon.

Solopos.com, SOLO – Jatah elpiji 3 kilogram (kg) Solo disinyalir merembes ke daerah lain. Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengajukan penambahan jatah alokasi gas melon untuk antisipasi kekurangan stok.

Advertisement

Wakil Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Solo, Ismet Inono, menyampaikan berdasarkan temuan di lapangan, jatah elpiji 3 kg Solo merembes ke daerah lain meski jumlahnya tidak banyak.

Bocornya alokasi bahan bakar rumah tangga subsidi ini biasanya terjadi di daerah perbatasan mengingat distribusi yang dilakukan saat ini masih terbuka.

Advertisement

Bocornya alokasi bahan bakar rumah tangga subsidi ini biasanya terjadi di daerah perbatasan mengingat distribusi yang dilakukan saat ini masih terbuka.

Selain itu, disparitas harga yang tinggi antara elpiji 3 kg dengan 12 kg yang mencapai 7,6 kali lipat juga bisa menyebabkan adanya migrasi konsumen.

Dia menyampaikan harga elpiji 3 kg di tingkat pengecer rata-rata Rp17.750/tabung sedangkan elpiji 12 kg mencapai Rp145.000/tabung-Rp148.000/tabung. Hal ini menyebabkan konsumsi gas melon meningkat.

Advertisement

Dia menyampaikan sebelumnya Solo sudah pernah menjadi pilot project penerapan distribusi elpiji 3 kg dengan sistem kartu.

Namun hal tersebut tidak berhasil karena kurangnya kedisiplinan masyarakat dalam menyimpan kartu sehingga menjadi beban administrasi bagi pengelola.

Oleh karena itu, pihaknya mengusulkan adanya penambahan alokasi bahan bakar rumah tangga subsidi ini. Hal tersebut untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji 3 kg di Kota Bengawan meski kondisi pasokan saat ini cenderung normal.

Advertisement

Perwakilan External Relation Pertamina Operation Region (MOR) IV Jateng-DIY, Reno Fridaryanto, menyebutkan selama ini penambahan alokasi elpiji 3 kg selalu dilakukan mengingat hingga awal Maret ini belum ada alokasi baru penyaluran elpiji 3 kg di tahun ini.

Seperti halnya yang dilakukan pada Maret ini sudah ada penambahan pasokan elpiji 3 kg sebanyak 200% dari alokasi harian.

“Penambahan selalu dilakukan hingga nanti alokasi elpiji 3 kg dari pemerintah sudah keluar. Jumlah penambahan elpiji 3 kg di masing-masing bulan berbeda, menyesuaikan kebutuhan dan kondisi daerah,” jelasnya.

Advertisement

Sementara itu, Ketua Bidang (Kabid) Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Soloraya, Budi Prasetyo, mengatakan siap menyalurkan jumlah elpiji 3 kg yang telah ditentukan.

Namun terkait penambahan pangkalan, dia mengatakan di Solo hingga saat ini belum ada penambahan karena dinilai sudah mampu mencakup seluruh wilayah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif