News
Selasa, 24 Mei 2022 - 17:47 WIB

Elektabilitas Belum Beranjak, Puan Maharani Disarankan Jadi Negarawan

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puan Maharani (Antara/ ANTARA/HO-DPR RI)

Solopos.com, BANTEN — Digadang-gadang jadi calon presiden dari trah Sukarno, elektabilitas Puan Maharani di sejumlah lembaga survei belum terdongkrak.

Puan bahkan selalu kalah dari pesaingnya di internal PDIP, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Advertisement

Menanggapi hal ini, pengamat politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Setia Budhi Rangkasbitung, Harits Hijrah Wicaksana, berpendapat Puan Maharani lebih baik menjadi sosok negarawan dan tidak mencalonkan sebagai presiden maupun wakil presiden pada bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Hingga saat ini rating elektoral Puan dari hasil berbagai lembaga survei ternama antara 2,6 sampai 3,1 persen. Itu juga terkatrol oleh jabatan Ketua DPR RI dan sosialisasi dengan memasang baliho di seluruh Indonesia,” kata Harits, di Lebak, Selasa (24/5/2022).

Baca Juga: Temui Megawati, Prabowo Disebut Ingin Diduetkan dengan Puan Maharani

Advertisement

Dengan pencapaian elektoral seperti itu, tentu Puan Maharani sangat berat jika dipaksakan untuk bersaing pada Pilpres 2024.

Menurutnya, meski sudah menjabat anggota DPR RI, menteri hingga Ketua DPR RI namun kinerja Puan seperti biasa-biasa saja dan belum menunjukkan leadership yang dibutuhkan Indonesia.

Elektoral cucu Proklamator itu kalah dibandingkan Prabowo Subianto, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Anies Baswedan.

Baca Juga: Menuju Setengah Triliun, Harta Puan 36 Kali Lipat Kekayaan Ganjar

Advertisement

Bahkan, kata dia, di internal PDIP pun Puan kalah dari Ganjar dan Risma.

Saat ini, ujarnya, literasi pendidikan politik masyarakat sudah cerdas sehingga melihat Puan Maharani belum menunjukkan karakter kepemimpinan yang bersentuhan dengan rakyat.

“Masyarakat Indonesia sekarang ini membutuhkan figur kepemimpinan yang bersentuhan langsung dengan rakyatnya dan tidak disekat-sekat. Selain itu, juga masyarakat berkeinginan pemimpin nasional dengan karakter ketokohan yang mampu bekerja dengan baik,” katanya.

Sebab, lanjut dia, pemilih Pilpres 2024 kebanyakan kaum milenial tentu membutuhkan pemimpin nasional yang bisa menjawab tantangan ke depan menjadi lebih baik.

Advertisement

Baca Juga: Demi Puan Maharani, Baliho Gede Dipasang hingga Rumah Dicat Warna-Warni

Sosok ketokohan Presiden Jokowi hingga kini berhasil merealisasikan pembangunan dan perubahan di tengah pandemi.

Mereka para menteri Presiden Jokowi hingga kini bekerja dengan solid.

Bahkan, lembaga survei menyebut kepuasan kinerja Jokowi cukup baik hingga di atas 71 persen.

Advertisement

Karena itu, literasi pendidikan politik masyarakat cukup maju dan mengharapkan kepemimpinan dan ketokohan nasional yang natural dan terbuka yang bersentuhan dengan rakyat.

Baca Juga: Semangati Kader, Puan Target PDIP Hattrick Menang Pemilu

“Itu keinginan masyarakat, seperti itu ke depan pemimpin nasional,” katanya.

Menurut dia, di era digitalisasi tentu ruang terbuka yang bersentuhan dengan masyarakat melalui pemanfaatan media sosial dapat digunakan untuk membangun elektoral.

Media sosial itu seperti Instagram, Tik Tok, Facebook, Twitter, dan lainnya.

Pemanfaatan digitalisasi itu tentu bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat dibandingkan menanam padi atau menyalurkan bantuan.

Advertisement

Baca Juga: Ganjar Pranowo Dipuji KPK sebagai Gubernur Pencegah Korupsi

Figur yang tepat sosok putri Megawati Soekarnoputri itu seorang dengan jiwa negarawan dan tokoh politik nasional yang membawa kedamaian.

Apabila, terjadi konflik politik mampu menjembatani, menengahi dan menyelesaikan permasalahan konflik itu.

“Potensi itu dimiliki Puan untuk mendamaikan konflik karena jiwa keibuan itu,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif