News
Senin, 7 Januari 2013 - 10:41 WIB

Ekspor Mebel Incar Target Baru

Redaksi Solopos.com  /  Rochimawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi. (JIBI/Bisnis)

Ilustrasi. (JIBI/Bisnis)

JAKARTA—Nilai ekspor industri permebelan diyakini dapat tumbuh mencapai 15% pada tahun ini menjadi US$2 miliar dibandingkan pencapaian 2012 yakni senilai US$1,75 yang melemah akibat krisis ekonomi global.

Advertisement

Ambar Tjahyono, Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), mengungkapkan kinerja industri furnitur pada tahun ini diharapkan semakin membaik dengan mencoba membuka pasar ekspor baru.

“Tahun ini, kami akan mencoba membuka pasar baru di kawasan Asia Tenggara, Afrika, Timur Tengah, dan Asia. Ekspor ke Eropa tidak bisa diandalkan sepenuhunya karena kondisi ekonomi global sedang menurun,” kata dia, Minggu (6/1/2013).

Dia mengungkapkan nilai ekspor mebel dan kerajinan Indonesia pada tahun lalu menurun sekitar enam persen dibandingkan 2011 yaitu dari US$1,85 miliar menjadi US$1,75 miliar akibat merosotnya permintaan di kawasan Eropa dan Amerika.

Advertisement

Ambar menjelaskan pasar Asean memiliki potensi yang baik karen hampir seluruh negara di kawasan tersebut mampu mencatat pertumbuhan ekonomi yang positif di tengah gejolak krisis ekonomi global yang tak kunjung usai.

Ia menjelaskan,  kedua kawasan tersebut merupakan pasar terbesar untuk ekspor hasil kerajinan pengusaha mebel domestik yakni sebesar 30% dari nilai total eskpor secara keseluruhan atau sekitar US$600 juta.

“Nanti akan ada inter-Asean market yakni kerjasama industri furnitur antarnegara anggota Asean,” ujarnya.

Advertisement

Selain itu, tutur Ambar, dampak krisis global tidak hanya berimbas pada sektor industri permebelan dalam skala besar, tetapi juga menghajar industri kecil dan menengah akibat penurunan permintaan dari kedua kawasan tersebut.

Advertisement
Kata Kunci : Industri Mebel
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif