(Solopos.com)–Cerita dari balik jeruji besi seakan tidak pernah tutup buku. Setelah kisah sel penjara mewah Arthalyta Suryani alias Ayin atau kisah Gayus Tambunan di sel, kini terkuak kisah narapidana (Napi) di balik penjara Salemba.
Syaripudin merekam kehidupan di penjara dengan alat sekedarnya. Syaripudin membuka tabir kelam kehidupan setiap penghuni penjara baik itu tahanan atau pun para narapidana.
Syaripudin merekam aktivitas warga binaan, demikian panggilan untuk setiap penghuni rutan dan lapas yang dilabelkan pemerintah, dari penggalan ke penggalan.
Syaripudin merekam aktivitas warga binaan, demikian panggilan untuk setiap penghuni rutan dan lapas yang dilabelkan pemerintah, dari penggalan ke penggalan.
Setiap penggalan menyorot tiap sudut kehidupan di penjara tersebut, dari mulai penjara super mewah yang dihuni para napi korupsi dan pejabat, ruang sewa pelampiasan hasrat birahi, pojok makanan tahanan ‘kelas bawah’, lapak warung bak pasar dadakan, sampai dengan tempat para penghuni penjara melakukan judi koprok. Gambaran tersebut terekam dalam 28 penggalan video amatir Syaripudin.
Ketimpangan terlihat saat Syaripudin berupaya membandingkan kehidupan napi yang berduit dan dari kalangan bawah. Mereka yang memiliki uang dengan mudahnya mendapatkan fasilitas bak sebuah hotel berbintang. Dari mulai AC, televisi, kulkas, dispenser, sampai dengan dapur dengan pembantu dan tukang cuci pribadi.
Syaripudin juga menunjukan kamar khusus tahanan menengah ke bawah yang biasa digunakan untuk
bercinta. Sementara untuk kalangan menengah ke atas fasilitas bercinta dilakukan di ruang ber-air conditioner dan sofa multifungsi.
“Semua yang ada di sana (Rutan Salemba) ada harganya, tidak ada yang tidak ada bandrolnya,” ujar Syaripudin saat ditemui dikediamannya, di Jl Pintu 2 TMII, Makasar, Jakarta Timur, Senin (14/11/2011).
Syaripudin dengan gamblang menjelaskan detil gambar video itu.
Syaripudin diganjar hukuman penjara karena kasus pemalsuan dokumen yang dilakukan staf perusahaannya. Dia ditahan Polres Metropolitan Jakarta Pusat tanggal 14 November 2007 sampai Januari 2008.
16 Januari Syaripudin dikirim ke Rutan Salemba dengan status tahanan titipan Kejaksaan. Dia mendapatkan cuti bersyarat tanggal 7 Mei 2008, korting dua bulan dari massa pembebasan.
(detik.com/tiw)