News
Selasa, 3 Februari 2015 - 10:55 WIB

EKONOMI SOLO : Penurunan Harga BBM Picu Deflasi 0,20% di Kota Bengawan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bahan bakar minyak (Wahyu Darmawan/JIBI/Bisnis)

Ekonomi Solo terus bergeliat. Harga BBM yang diturunkan memicu deflasi 0,02% di Kota Solo pada Januari 2015.

Solopos.com, SOLO – Kebijakan pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Desember 2014 dan Januari 2015 memengaruhi perkembangan indeks harga konsumen (IHK) di Solo. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, tercatat Solo mengalami deflasi 0,20 persen dengan IHK sebesar 116,61.

Advertisement

Kepala BPS Solo,R. Bagus Rahmat Susanto, menjelaskan pada Desember tahun lalu Solo mengalami inflasi 2,28 persen, sedangkan pada Januari 2014 mengalami inflasi sebesar 1,22 persen.

“Deflasi ini kali pertama terjadi pada awal tahun, pada tahun sebelumnya pasti terjadi inflasi paling tidak satu persen. Hal ini dipengaruhi turunnya harga BBM sebesar 15,37 persen dengan sumbangan deflasi 0,71 persen,” jelas dia kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (2/2/2015).

Selain harga BBM, sejumlah komoditas yang membuat deflasi pada Januari adalah cabai merah yang menyumbang deflasi 0,22 persen, cabai rawit 0,12 persen, cabai hijau menyumbang 0,27 persen.

Advertisement

Pengaruh lain datang dari sejumlah komoditas seperti apel, kacang panjang, sawit hijau, dan buncis yang harganya juga turun.

Lebih lanjut Bagus menerangkan dilihat dari IHK, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks harga sebesar 4,06 persen, dilanjutkan oleh kelompok bahan makanan yang turun sebesar 0,71 persen, serta 0,2 persen untuk kelompok umum.

Beberapa komoditas berhasil menyumbang inflasi pada Januari ini adalah tarif rumah sakit sebesar 0,15 persen, bahan bakar rumah tangga 0,14 persen, daging ayam ras sebesar 0,8 persen, pasir 0,07 persen, upah pembantu rumah tangga sebesar 0,06 persen, dan beras 0,06 persen.

Advertisement

Berdasarkan indeks harga, beber Bagus, kelompok harga yang mengalami kenaikan adalah kelompok kesehatan yang naik 2,35 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahak bakar sebesar 1,69 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,24 persen, serta kelompok sandang dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga.

“Deflasi pada Januari ini lebih rendah dibandingkan deflasi Jawa Tengah sebesar 0,35 persen. Tetapi Deflasi Solo lebih tinggi dari deflasi nasional sebesar 0,24 persen,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif