News
Kamis, 27 Agustus 2015 - 12:30 WIB

EKONOMI INDONESIA : Pemerintah Fokus Stabilkan Kurs Rupiah

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Ekonomi Indonesia dibenahi pemerintah dengan cara menstabilkan kurs rupiah.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah fokus membenahi sejumlah kebijakan untuk kembali menstabilkan kurs. Hal itu karena nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus melemah akhir-akhir ini.

Advertisement

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menjadi alasan utama Presiden Joko Widodo meminta menterinya untuk membuat paket kebijakan ekonomi.

“Terutama sebenarnya ini karena persoalan rupiah. Tidak ada jalan lain, kami memerlukan valas,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/8/2015).

Advertisement

“Terutama sebenarnya ini karena persoalan rupiah. Tidak ada jalan lain, kami memerlukan valas,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/8/2015).

Darmin menuturkan pemerintah ingin segera memperbaiki nilai tukar rupiah, karena persoalan tersebut menjadi yang paling lambat. Pihaknya harus mengantisipasi masyarakat yang ikut-ikutan membeli dolar Amerika Serikat untuk mencari keuntungan.

Menurutnya, sejumlah kebijakan di berbagai sektor sudah disiapkan untuk memperbaiki nilai tukar rupiah. Pemerintah akan fokus menjalankan paket kebijakan agar dapat segera menyelesaikan pelemahan kurs.

Advertisement

Bank Indonesia pun terus melakukan stress test untuk menguji ketahanan bank-bank Nasional.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengingatkan perbankan untuk bersiap memupuk modal, agar dapat meningkatkan ketahanan bank dari segala tekanan yang muncul akibat koreksi nilai tukar.

Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK Nelson Tampubolon memastikan pihaknya telah sejak dulu menggelar stress test dengan berbagai skenario.

Advertisement

Menurutnya, meskipun posisi rupiah terhadap dolar telah menyentuh Rp14.000, industri perbankan nasional masih masuk dalam kategori aman karena kuatnya permodalan.

Kendati demikian, Nelson menyebutkan tiap entitas di industri ini tetap perlu melalukan stress test sendiri untuk memastikan ketahanannya.

Secara nasional, dari data Statistik Perbankan Indonesia (SPI), menunjukkan rasio kecukupan modal bank umum tercatat sebesar 20,51% per Mei 2015.

Advertisement

Dia merinci, jika bank dengan tingkat kesehatan bagus, batasan modal yang mesti dimiliki yakni berkisar 9%-10%. Kemudian, jika tingkat kesehatan bank masuk dalam kategori 4 atau 5, capital adequacy ratio (CAR) entitas tersebut harus minimal 14%.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif