News
Kamis, 1 Agustus 2013 - 19:21 WIB

DUKUN JAGAL DARI SUMBING : 2 Korban Muhyaro Saling Kenal, Pergi Berdua 2 Tahun Silam

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Merdeka.com Olah TKP penemuan mayat di lereng Gunung Sumbing, Windusari Kabupaten Magelang.

JIBI/Harian Jogja/Merdeka.com
Olah TKP penemuan mayat di lereng Gunung Sumbing, Windusari Kabupaten Magelang.

Harianjogja.com, SEMARANGDua orang yang diduga kuat sebagai korban Muhyaro, dukun jagal dari lereng Gunung Sumbing, saling mengenal.

Advertisement

Mereka pergi berdua ke Windusari Magelang 22 bulan atau nyaris 2 tahun silam. Jenazah keduanya ditemukan akhir pekan lalu di kebun Muhyaro, Dusun Petung, Desa Ngemplak, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang.

“Berdua berpamitan ke Magelang ke Windusari. Istri Nurudin melapor, mereka pamit 22 bulan lalu,” kata Kasubbid Dokkes Polda Jateng AKBP Sumy Hastry di kantornya, RS Bhayangkara, Jl Brigjend Sudiarto, Semarang, Rabu (1/8/2013).

Hastry menceritakan hal itu berdasarkan keterangan keluarga Nurudin. Berdasarkan ciri fisik, jasad yang ditemukan di kebun Muhyaro dan belum teridentifikasi sama persis dengan ciri fisik Nurudin, 49.

Advertisement

“Dia (istri Nurudin) sudah mencari ke Windusari sama pak RT tapi tidak ketemu saat itu,” ungkap Hastry.

Sunaryo merupakan warga Kroya, Cilacap. Sedangkan Nurudin tercatat sebagai warga Penggantan, Temanggung. Keluarga keduanya sudah melapor ke polisi. Sebelum menghilang, Sunaryo dan Nurudin sempat bertemu. Sunaryo menjemput Nurudin dan berpamitan pergi ke Windusari, Magelang.

Korban-korban Muhyaro ditemukan saat polisi mengusut hilangnya putra guru besar Undip Semarang bernama Yulanda Rifan, 35. Muhyaro yang ditetapkan sebagai tersangka penipuan dengan modus penggandaan uang itu digelandang karena diidentifikasi sebagai orang yang terakhir kali berkomunikasi dengan Yulanda.

Advertisement

Pria 41 tahun itu mengaku membunuh Yulanda dan menguburkannya di kebun, Dusun Petung, Desa Ngemplak, Kecamatan Windusari, Magelang.

Muhyaro tewas terjun ke jurang saat diminta menunjukkan kuburan korban-korbannya, Kamis (25/7/2013) lalu. Perwira Polda AKP Yahya R Lihu ikut terjun dan gugur karena tangannya terikat dengan tangan Muhyaro.

Dua hari berikutnya, 3 jasad ditemukan terkubur di kebun Muhyaro. Satu di antaranya dipastikan atas nama Yulanda Rifan. Dua lainnya belum diketahui dan hingga saat ini masih diautopsi di RS Bhayangkara Semarang.

Setelah tersangka utama tewas, polisi menetapkan seorang tersangka atas nama Lasmono. Pria asal Wonosobo ini mengaku ikut membunuh dua korban. Ia masih terus diperiksa untuk pengembangan kasusnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif