SOLOPOS.COM - Ilustrasi logo Sampoerna. (Facebook).
Solopos.com, SURABAYA -- Uji rapid test dan swab terhadap puluhan karyawan PT HM Sampoerna Tbk. menunjukkan virus corona sangat menular. Dua uji itu dilakukan setelah dua karyawan Sampoerna yang terkonfirmasi positif meninggal dunia.
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur, dr. Joni Wahyuhadi, mengungkapkan hasil tes terhadap ratusan karyawan PT HM. Sampoerna Tbk. cukup mengejutkan.
Round-Up Covid-19 Soloraya: Total 129 Kasus Positif, Klaten Masih 0 Kematian
Joni menjelaskan setelah dua karyawan yang positif kali pertama meninggal, timnya melakukan test swab atau PCR pada gelombang pertama terhadap 165 orang di sekitar orang kasus pertama.
Joni menjelaskan setelah dua karyawan yang positif kali pertama meninggal, timnya melakukan test swab atau PCR pada gelombang pertama terhadap 165 orang di sekitar orang kasus pertama.
"Lalu kita tracing lagi 323 orang, dan ditemukan sementara ada 100-an orang positif dalam rapid test. Lalu kita eksploitasi lebih detail lagi karena ini menyangkut treatment, mereka lalu diisolasi di suatu tempat untuk memudahkan tracing," jelas dia saat konferensi pers di Surabaya, Jumat (1/5/2020).
2 Karyawan Sampoerna Positif Corona Meninggal, Pabrik Ditutup
"Hasilnya sangat mengejutkan. Biasanya hasil rapid test itu hanya 10 persen yang positif dari total yang dites, tetapi ini mengenjutkan. Intinya penyakit ini betul-betul menular," ujar dia.
Cara Nekat Warga Maksa Mudik: dari Sembunyi di Balik Kerupuk Hingga Mobil Masuk Kontainer
Sedangkan tahap kedua tes swab terhadap 100 karyawan Sampoerna positif rapid test tersebut terus dilakukan. Hasilnya akan keluar tak lama lagi.
"Dari yang positif itu saja, bisa dibayangkan kalau 100-an orang itu positif, rumah sakit langsung penuh. Berarti ini sangat menular dan sangat infeksius," imbuh dia.
Solopos Hari Ini: Pasien Corona Sembuh Disambut Pejabat
Kasus positif corona puluhan karyawan HM Sampoerna ini menjadi pelajaran berharga. Joni meminta kepada seluruh masyarakat untuk betul-betul menaati Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti melakukan physical distancing, memakai masker, dan menjauhi kerumuman.
"Saat ini saya masih melihat malam-malam ada orang main sepak bola di jalan-jalan, pasar ramai. Itu kalau ada satu orang yang sakit di antaranya, sudah berapa banyak penularannya," tegas Joni.