News
Sabtu, 27 Maret 2021 - 21:45 WIB

Duh, Sekitar 10% dari 3.990 Warga Manado Yang Divaksin AstraZeneca Alami Demam dan Nyeri Badan

Newswire  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Vaksin AstraZeneca (Detik.com-Reuters)

Solopos.com, MANADO -- Satgas Covid-19 Sulawesi Utara menerima laporan adanya warga yanng mengalami kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) berupa demam, menggigil, mual, nyeri badan hingga tulang. Jumlahnya pun tak sedikit, yakni 5-10 persen dari 3.990 warga yang disuntik vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca.

Akibat kejadian itu, Satgas Covid-19 Sulut memutuskan untuk menyetop sementara vaksinasi AstraZeneca. Padahal sebanyak 50.000 dosis vaksin AstraZeneca baru tiba di Kota Manado.

Advertisement

"KIPI ini hadir dalam bentuk gejala demam, menggigil, nyeri badan, nyeri tulang, mual, dan muntah. Total yang divaksin AZ sebanyak 3.990 orang," kata Kepala Satgas Covid-19 Sulut, Steven Dandel, Sabtu (27/3/2021).

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Harian di Klaten Lampaui Target Gubernur Jateng

Untuk diketahui, vaksin Covid-19 AstraZeneca baru tiba di Manado pada Selasa (23/3/2021). Steven mengatakan penyetopan sementara vaksin Astrazeneca sebagai langkah kehati-hatian.

Advertisement

"Dalam emergency use authorization (EUA) vaksin AZ [AstraZeneca] sebenarnya telah disebutkan bahwa KIPI ini adalah efek simpang [adverse effect] dari vaksin AZ yang sifatnya sangat sering terjadi very common. Artinya 1 di antara 10 suntikan dan sering terjadi common -1 di antara 10 sampai dengan 1 di antara 100," jelas Steven.

Komunikasi Risiko

Steven mengungkapkan pihaknya perlu mempersiapkan komunikasi risiko kepada masyarakat untuk dapat menerima fakta ini. Hal ini, menurut Steven, penting dilakukan agar tidak terjadi kepanikan di tengah masyarakat.

Baca juga: Dibilang Tak Halal, Vaksin Astra Zeneca untuk Prajurit TNI Semarang

Advertisement

"Komunikasi risiko yang diambil. Langkah pertamanya didahului dengan investigasi oleh Komda KIPI bersama Dinkes, Kemenkes, dan WHO sebelum dilakukan media release," ungkap dia.

Dia pun membeberkan, langkah ini juga perlu dilakukan untuk menyesuaikan pola dan pendekatan vaksinasi, terutama yang targetnya adalah unit usaha atau institusi. "Supaya tidak dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap karyawannya. Tetapi bertahap, agar supaya unit usaha tidak perlu ditutup kalau ada banyak karyawan yang terdampak KIPI," cetusnya.

Kepala Dinkes Sulut, dr Debie Kalalo, telah mengeluarkan surat pemberitahuan yang menegaskan pelayanan vaksinasi AstraZeneca di Kota Manado dan Kota Bitung dihentikan sementara.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif