News
Selasa, 18 Februari 2014 - 21:33 WIB

Duh, Kejamnya Kehidupan Model di China!

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hattam mengaku dipaksa diet ketat demi mempetahankan bentuk tubuh ideal bagi model (Dailymail.co.uk)

Solopos.com, SOLO –  Setiap model selalu dituntut memiliki kesempurnaan dari segi fisik tubuhnya. Maklum saja, model laksana manekin atau bahkan gantungan baju yang dituntut menunjang penampilan busana yang ia kenakan sehingga tampak prima.

Namun jangan kira para model yang senantiasa berbusana aduhai itu sejahtera dan bahagia hidupnya. Kehidupan para model sangat memprihatinkan, agen model yang mewakili kontrak kerja mereka bahkan akan menindak tegas model yang memiliki sedikit kelebihan berat badan.

Advertisement

Hattam mengaku dipaksa diet ketat demi mempetahankan bentuk tubuh ideal bagi model (Dailymail.co.uk)

Blog Fashionista milik seorang model di China bernama Meridith Hattam mengungkapkan secara gamblang kehidupan sadis yang dialami oleh model di Negeri Tirai Bambu itu. Kisah memprihatinkan itu dimulai Meridith Hattam dengan menceritakan pengalaman salah satu temannya, Lana, 16, yang berprofesi sebagai seorang model di China.

Advertisement

Blog Fashionista milik seorang model di China bernama Meridith Hattam mengungkapkan secara gamblang kehidupan sadis yang dialami oleh model di Negeri Tirai Bambu itu. Kisah memprihatinkan itu dimulai Meridith Hattam dengan menceritakan pengalaman salah satu temannya, Lana, 16, yang berprofesi sebagai seorang model di China.

Lana diwajibkan mengikuti rezim diet ketat. Lana yang mengalami peningkatan ukuran di bagian paha membuatnya harus mengecilkan pahanya jika tak ingin agen memecatnya dari dunia modelling.

Selama bertahun-tahun di China, Lana yang merupakan remaja asal Ukraina tersebut selalu diukur setiap bagian tubuhnya secara berkala oleh agen modelling-nya. Setiap hari Senin, ia diukur pada bagian dada, pinggang dan pinggul.

Advertisement

Pertumbuhan yang diharapkan selama masa pubertas sama sekali tak menjadi alasan sang model mengalami perubahan bentuk tubuh. Jika hal itu terjadi hanya akan mengancam kariernya sebagai seorang model.

Dalam tulisannya, Hanttam juga mengungkapkan perincian diet yang harus dijalani oleh agennya yang mendorong setiap model untuk tetap mempertahankan ukuran tubuh mereka. Penulis yang merupakan mantan model ini mengaku telah kehilangan 9 kg berat badannya dalam 7 pekan saat ia bergabung dalam sebuah agen modelling saat usianya menginjak 19 tahun.

Sebayak 800 kalori sehari ia buang melalui diet yang diterapkan oleh agennya. Sejak berhenti dari aktivitas di dunia modeling saat ia berusia 27 tahun, Hanttam menceritakan kehidupan keras yang dialami dirinya beserta teman-temannya di negara tersebut. Ia mengaku hanya tinggal di sebuah asrama lusuh yang hanya memiliki 4 kamar tidur dan 2 kamar mandi untuk digunakan secara bergantian.

Advertisement

Penghasilan yang mereka terima juga tak seberapa jika dibandingkan dengan perjuangan yang mereka lakukan. Dalam sepekan mereka hanya mendapatkan Rp985.000 yang ternyata masih dipotong untuk berbagai pelanggaran seperti saat “gemuk”.

Biaya hidup yang selangit juga membuat penghasilan mereka selalu dipotong, jika sang model tidak berhasil mendapatkan cukup banyak pekerjaan mereka berisiko hutang kepada agen mereka. Situsasi ini juga diperparah dengan keadaan yang memaksa para model untuk bekerja walaupun mereka tak nyaman menjalaninya.

“Jika model menolak bahkan satu pekerjaan, ia mungkin akan kehilangan kontraknya dan fasilitas apartemen. Apalagi jika menyangkut pekerjaan yang melibatkan turis asing, ia tak akan mendapatkan uang,” tulis Hattam di blognya saat dituliskan kembali oleh Daily Mail, Selasa (18/2/2014).

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif