News
Kamis, 28 Juli 2016 - 15:45 WIB

DUGAAN KARTEL SEPEDA MOTOR: Bos Yamaha dan Honda Suka Main Golf Bareng

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dyonisius Beti dalam persidangan dugaan kartel skutik. (Detik.com)

Dugaan kartel sepeda motor diarahkan KPPU kepada Honda dan Yamaha.

Solopos.com, JAKARTA – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menuding Honda dan Yamaha di Indonesia melakukan kartel dengan memainkan harga skuter matik (skutik) 110-125 cc. Kesepakatan dilakukan bos dua pabrikan itu saat bermain golf.

Advertisement

Tudingan itu didasarkan atas temuan berupa surat elektronik (email) yang dikirimkan oleh Direktur Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Yutaka Terada kepada Vice President YIMM Dyonisius Beti dan Direktur Sales YIMM Sutarya.

President Kojima san has requested us to follow Honda price increase many times since January 2014 because of his promise with Mr Inuma President of AHM at golf course. [Presiden Kojima san telah berkali-kali memerintahkan kita untuk mengikuti Honda menaikkan harga sejak Januari 2014 karena janjinya kepada Mr Inuma, Presiden AHM di tempat golf],” demikian isi email Terada yang ditemukan KPPU.

Kojima atau lengkapnya Kojima Yoichiro merupakan Presiden YIMM periode 2013-2015. Ia lengser dan resmi digantikan oleh Minoru Morimoto pada 9 Januari 2016.

Advertisement

Menjawab tudingan KPPU terkait email tersebut, Dyonisius membenarkan bahwa antara Kojima dan Inuma kerap bermain golf bersama. Tetapi ia menegaskan tidak pernah ada pembicaraan bisnis dalam kegiatan tersebut.

“Tidak ada hubungan antara golf dengan bisnis. Golf hanya urusan pribadi dan kegiatan Kojima dengan sesama ekspatriat Jepang yang punya hobi sama. Tidak ada diskusi mengenai bisnis dan kesepakatan perjanjian di golf itu,” ungkap Dyonisius seperti dilansir laman Detik, Rabu (27/7/2016).

Pria yang akrab disapa Dyon itu menambahkan apabila ada kesepakatan antara dua pabrikan, seharusnya investigator memaparkan bukti berupa surat perjanjian yang sah serta konfirmasi dan pihak AHM, bukan hanya tertimoni Terada.

Advertisement

“Sementara ini Yamaha sama sekali tidak mengadakan perjanjian dengan pihak Honda. Pasar ini sudah sekian puluh tahun habis-habisan, tidak mungkin kami melakukan kartel seperti ini,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif