News
Jumat, 8 Januari 2021 - 09:35 WIB

Dua Hari Terakhir Merapi Puluhan Kali Muntahkan Lava Pijar, Status Masih Siaga

Newswire  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gunung Merapi memuntahkan lava pijar pada Kamis (7/1/2021). (detik.com)

Solopos.com. JOGJA -- Dalam dua hari, 7-8 Januari 2021, Gunung Merapi tercatat puluhan kali memuntahkan awan panas dan guguran lava pijar. Meski demikian, belum ada peningkatan status. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih menetapkan status merapi siaga (level III).

Status siaga artinya aktivitas gunung berapi terus mengalami peningkatan yang semakin nyata dan terjadi erupsi. Ancaman bahaya erupsi dapat meluas tetapi tidak mengancam permukiman penduduk. Jika mengancam permukiman penduduk, statusnya akan naik menjadi awas.

Advertisement

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, menjelaskan awan panas teramati pada periode 7 Januari 2021 sebanyak 4 kali. Awan panas tercatat dalam seismik dengan amplitudo 10-28 milimeter dan durasi 93-155 detik.

Pantau Gunung Merapi Secara Live, di Akun Youtube Ini

Advertisement

Pantau Gunung Merapi Secara Live, di Akun Youtube Ini

"Periode kemarin (7/1/2021) teramati 4 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 300-400 meter mengarah ke barat daya," kata Hanik kepada wartawan, Jumat (8/1/2021).

BPPTKG juga mencatat kejadian guguran lava pijar. Jarak luncur lava pijar, kata Hanik, maksimum 800 meter. "Guguran lava pijar teramati 19 kali dengan jarak luncur maksimum 800 meter arah kali Krasak," jelasnya.

Advertisement

Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas ke Hulu Kali Krasak

Intensitas Sedang

Lebih lanjut, Hanik menguraikan data kejadian guguran lava pijar pada periode 8 Januari 2021 pukul 00.00 hingga 06.00 WIB. Lava pijar, kata Hanik, masih masuk ke aliran Kali Krasak.

"Guguran lava pijar pada periode 8 Januari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB sebanyak 4 kali dengan jarak luncur maksimum 800 meter ke Kali Krasak. Suara guguran 2 kali dengan intensitas sedang," paparnya.

Advertisement

Bersamaan dengan kejadian guguran pada periode tengah malam hingga pagi ini, dalam data seismik tercatat gempa guguran sebanyak 29 kali dengan amplitudo 3 hingga 24 milimeter durasi 21,2-113 detik. "Gempa guguran sebanyak 29 kali, sementara embusan 11 kali, fase banyak 49 kali, vulkanik dangkal 14 kali, dan tektonik jauh 1 kali," ungkapnya.

Warga Rentan di KRB III Merapi Sidorejo Klaten Mengungsi ke Rumah Kerabat

"Untuk masyarakat kewaspadaan ditingkatkan, sampai saat ini potensi bahaya belum sampai lebih dari 5 Kilometer," pungkasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif