News
Sabtu, 30 Oktober 2010 - 16:22 WIB

Dua desa di Mentawai belum tersentuh bantuan

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Padang–Korban gempa dan tsunami di desa Bosua dan Beriulou, Kecamatan Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai belum tersentuh bantuan termasuk memperoleh tempat evakuasi yang layak.kata Wakil Ketua DPRD Mentawai Nikanor Saguruk, Sabtu (30/10).

Wakil Ketua DPRD Mentawai, Nikanor Saguruk mengatakan korban masih berswadaya untuk mendirikan tenda sederhana di bukit-bukit.

Advertisement

“Saya sudah memberitahukan kondisi tersebut kepada Bupati melalui telepon karena pengungsi membutuhkan selimut, makanan, minuman, tenda dan obat-obatan,” ujarnya di Tuapejat, pusat pemerintahan Kabupaten Kepulauan Metawai.

Nikanor juga mendesak  bupati agar bantuan-bantuan yang saat ini tertumpuk di Sikakap dapat segera dikirimkan ke  Tuapejat, sehingga dari sana, bantuan itu dapat segera didistribusikan kepada korban gempa di kecamatan Sipora Selatan.

Sementara, Wakil Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet mengatakan, bantuan dari pemda untuk korban gempa di Sipora Selatan sudah didistribusikan pada 26 Oktober 2010. Namun, bantuan itu masih terbatas dari Pemda yang dikumpulkan dari beberapa SKPD di Tuapejat.

Advertisement

Ia mengatakan, pendistribusian bantuan dari luar baru akan  dilakukan pada Sabtu (30/10) yaitu dari posko tanggap darurat Tuapejat yang rencananya akan dikirimkan kepada masyarakat korban gempa di Sipora Selatan.

“Saat ini kita tengah mempersiapkan bantuan berupa 3 ton beras , mie instan, makanan ringan, selimut, tenda dan obat-obatan yang merupakan bantuan dari Bupati Pesisir Selatan dan kita akan kirimkan langsung ke Sipora Selatan,” katanya.

Yudas menjanjikan, bantuan dari luar yang saat ini terfokus pada posko induk di Sikakap akan segera disalurkan.

Advertisement

“Dalam waktu, kita juga akan memperbaiki jalan P2D Mandiri di beberapa desa kecamatan Sipora Selatan, sehingga akan memudahkan pendistribusian bantuan ke daerah tersebut,” ujar Yudas.

Saat ini, tambahnya, pendistribusian bantuan ke kawasan bencana sulit dilakukan karena jalan tertutup pohon yang tumbang akibat gempa sehingga dalam pendistribusian bantuan hanya dapat dilakukan melalui jalur laut.

“Kendalanya, cuaca kerap kali tidak bersahabat,” pungkasnya.

ant/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif