SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
SEMARANG — DPRD Jateng menyayangkan sikap Gubernur, Bibit Waluyo untuk yang kali kesekian tidak menghadiri sidang paripurna legislatif. Gubernur kembali tidak datang pada sidang paripurna DPRD Jateng, di Gedung Berlian Jl Pahlawan, Kota Semarang, Senin (25/2/2013).
Pada sidang yang dipimpin Wakil Ketua Dewan, Jayus, Gubernur mewakilkan kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jateng, Hadi Prabowo. Sidang paripurna dengan agenda pemandangan umum Fraksi-Fraksi DPRD tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jateng Nomor 11/2004 Tentang Garis Sempadan, Pelestarian dan Pengelolaan Cagar budaya serta Pencegahan dan Penanggungan Penyakit.
”Harapan kami Gubernur bisa mengatur waktu untuk hadir pada sidang paripurna Dewan,” kata anggota Komisi A DPRD Jateng, Arif Awaludin.
Meski menurut dia, merupakan kewenangan Gubernur melihat urgensinya untuk hadir atau tidak pada paripurna.
Namun, kata Arif dalam suasana seperti ini ada baiknya kalau Gubernur sering bersama-sama dengan Dewan, jangan ada kesan menghindar.
”Hal ini untuk mendorong demokratisasi di Jateng bisa lebih baik,” kata legislator dari PKS ini.
Sebelumnya, anggota DPRD Jateng dari Fraksi PDIP, Slamet Effendi merasa kecewa dengan sikap Gubernur Jateng, Bibit Waluyo yang tidak hadir pada sidang paripurna Dewan pada 10 Januari lalu.
Sebab, menurut dia sudah enam kali Gubernur tidak menghadiri rapat paripurna Dewan. “Saya menyayangkan ketidakhadiran Gubernur dalam sidang paripurna Dewan yang penting ini. Ini harus mendapatkan perhatian pimpinan Dewan,” katanya.
Sementara, Wakil Ketua Dewan, Jayus mengungkapkan ketidakhadiran Gubernur tidak masalah karena telah diwakilkan.
Saat ditanya apakah bukan suatu penghinaan terhadap lembaga Dewan, dia menyatakan yang diundang adalah
Birokrasi, sehingga siapapun yang hadir mewakili lembaga.